SuaraJawaTengah.id - Pedagang Tembakau asal Kota Semarang Khoirul Fajri Asyihab mengaku katiban untung semenjak ada wacana cukai rokok naik tiga kali lipat dibanding dengan bulan-bulan sebelumnya.
Fajri menawarkan tujuh varian tembakau kepada pelanggannya yaitu, tembakau gayo, kastukri, greente, ploso gading, bringin, tambeng kripik, cappucino, whiskey, menthol.
Dia tak menyangka jika permintaannya melonjak ketika harga cukai rokok melambung. Rata-rata pembeli tembakaunya melalaui via daring. Menurutnya, penjualan via daring merupakan solusi saat pandemi.
"Sudah dua minggu ini berjualan tembakau via daring. Rata-rata banyak yang beli dari situ," jelasnya pemilik toko Dodoel Mbako itu kepada SuaraJawaTengah.com, Senin (1/2/2021).
Baca Juga: Kenaikan Tarif Cukai Rokok, APTI: Petani Tembakau Terancam
Ide menjual tembakau datang ketika dia pergi ke beberapa kota besar seperti, Malang, Yogyakarta dan Jakarta. Saat itu, dia melihat banyak toko maupun cafe yang menjual tembakau.
“Awalnya terinpirasi dari penjual tembakau daring di kota-kota besar seperti, Malang, Yogyakarta, dan Jakarta. Dari situ saya mulai tertarik,” tuturnya.
Sampai saat ini, yang paling diminati oleh pemmbeli adalah tembakau jenis gayo, green tea, cappucino dan darmawangi. Empat jenis tembakau tersebut selalu habis lebih awal dibanding tembakau yang lain.
“Tembakau yang paling diminati oleh pelanggan Tembakau Gayo, Tembakau Green Tea, Tembakau Cappucino, dan Tembakau Madura,” katanya.
Dia menambahkan, tiga varian tersebut laku keras disebabkan karena harganya yang terjangkau oleh mahasiswa dan rasanya tidak membuat sakit di tenggorakan.
Baca Juga: 2 Ibu Narapidana Diduga Bawa Tembakau Gorila, Ini Temuan Polresta Malang
"Empat varian tersebut memang dikenal halus, cocok untuk pemula," ujarnya.
Penjual tembakau lain, Danang Wihatmoko juga mengalami hal yang sama. Tak hanya tembakau yang laris, namun alat linting (tobacco roller) dan wadah tembakau juga banyak yang beli.
"Sudah banyak yang cari sejak pandemi,"ujarnya.
Mayoritas pembeli yang datang kepadanya adalah anak-anak muda. Kebanyakan pembeli di tokonya mencari tembakau yang rasanya cappucino dan darmawangi.
"Keduanya memang memiliki dua kelebihan, kalau yang capucino itu aromanya enak seperti cappucino dan darmawangi itu halus di tenggorokan," imbuhnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Pemerintah Akui Bakal Ajak Semua Pihak Rumuskan Kebijakan Rokok Baru
-
Kemasan Rokok Polos Dinilai Tak Efektif Kendalikan Konsumsi, Malah Ancam Pekerja Kreatif
-
PPN Naik Jadi 12 Persen Dinilai Paradoks, YLKI: Harusnya Naikan Cukai Rokok dan Minuman Manis
-
Pengusaha Industri Tembakau Protes Tak Dilibatkan Pemerintah Soal Kebijakan Rokok Baru
-
Tarif Cukai Rokok 2025 Tetap, Pemerintah Fokus Kendalikan Harga Rokok Murah
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Diskon BRImo hingga Cashback Meriahkan OPPO Run 2024
-
Survei Pilkada Kota Semarang: Yoyok-Joss Unggul Tipis atas Agustina-Iswar
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng