Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 01 Februari 2021 | 15:20 WIB
Ilustrasi penjualan tembakau untuk rokok. [ANTARA FOTO/Candra Yanuarsyah]

SuaraJawaTengah.id - Pedagang Tembakau asal Kota Semarang Khoirul Fajri Asyihab mengaku katiban untung semenjak ada wacana cukai rokok naik tiga kali lipat dibanding dengan bulan-bulan sebelumnya.

Fajri menawarkan tujuh varian tembakau kepada pelanggannya yaitu, tembakau gayo, kastukri, greente, ploso gading, bringin, tambeng kripik, cappucino, whiskey, menthol.

Dia tak menyangka jika permintaannya melonjak ketika harga cukai rokok melambung. Rata-rata pembeli tembakaunya melalaui via daring. Menurutnya, penjualan via daring merupakan solusi saat pandemi. 

"Sudah dua minggu ini berjualan tembakau via daring. Rata-rata banyak yang beli dari situ," jelasnya pemilik toko Dodoel Mbako itu kepada SuaraJawaTengah.com, Senin (1/2/2021). 

Baca Juga: Kenaikan Tarif Cukai Rokok, APTI: Petani Tembakau Terancam

Ide menjual tembakau datang ketika dia pergi ke beberapa kota besar seperti, Malang, Yogyakarta dan Jakarta. Saat itu, dia melihat banyak toko maupun cafe yang menjual tembakau. 

“Awalnya terinpirasi dari penjual tembakau daring di kota-kota besar seperti, Malang, Yogyakarta, dan Jakarta. Dari situ saya mulai tertarik,” tuturnya.

Sampai saat ini, yang paling diminati oleh pemmbeli adalah tembakau jenis gayo, green tea, cappucino dan darmawangi. Empat jenis tembakau tersebut selalu habis lebih awal dibanding tembakau yang lain.

“Tembakau yang paling diminati oleh pelanggan Tembakau Gayo, Tembakau Green Tea, Tembakau Cappucino, dan Tembakau Madura,” katanya.

Dia menambahkan, tiga varian tersebut laku keras disebabkan karena harganya yang terjangkau oleh mahasiswa dan rasanya tidak membuat sakit di tenggorakan.

Baca Juga: 2 Ibu Narapidana Diduga Bawa Tembakau Gorila, Ini Temuan Polresta Malang

"Empat varian tersebut memang dikenal halus, cocok untuk pemula," ujarnya.

Penjual tembakau lain, Danang Wihatmoko juga mengalami hal yang sama. Tak hanya tembakau yang laris, namun alat linting (tobacco roller) dan wadah tembakau juga banyak yang beli.

"Sudah banyak yang cari sejak pandemi,"ujarnya.

Mayoritas pembeli yang datang kepadanya adalah anak-anak muda. Kebanyakan pembeli di tokonya mencari tembakau yang rasanya cappucino dan darmawangi.

"Keduanya memang memiliki dua kelebihan, kalau yang capucino itu aromanya enak seperti cappucino dan darmawangi itu halus di tenggorokan," imbuhnya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More