SuaraJawaTengah.id - Sunyi, senyap dan sepi menjadi kesan pertama ketika masuk ke kawasan eks lokalisasi Gang Sadar di lereng selatan Gunung Slamet, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Hampir tidak ada aktifitas berarti saat wartawan Suara.com berkunjung ke tempat ini.
Tak sedikit kawasan yang dulunya kos-kosan para Wanita Tuna Susila (WTS) kini ditempeli papang pengumuman dikontrakkan atau dijual. Memang saat dahulu masih beroperasi, kawasan ini hidup saat malam hari, namun aktifitas pada siang hari juga tak sesepi seperti saat ini.
Kang Triez, salah satu pemilik lahan yang membuka jasa salon saat kawasan ini masih beroperasi mengungkapkan saat ini bangunan di kawasan tersebut kosong tak berpenghuni. Penyebabnya karena para WTS yang dahulu berdomisili di sini, sudah habis masa kontraknya.
"Jadi sekarang rumahnya kembali ke yang punya. Dipakai sama anaknya lah, atau saudaranya. Sekarang kehidupannya sudah normal. Tapi ya memang kebanyakan kosong," katanya kepada SuaraJawaTengah.id, Rabu (3/2/2021).
Dari jumlah total sebanyak 45 bangunan, yang berpenghuni hanya sekitar 10 rumah. Itupun tidak full meninggali tempat tersebut, karena rata-rata pemilik lahan merupakan warga sekitar. Bahkan ada yang sampai listrik rumah dan pdamnya dicabut karena tidak mampu membayar.
"Saya baru pernah ini menjumpai kayagini (kehidupan normal), tidak ingat kapan tepatnya lokalisasi ini berdiri, tapi yang jelas sejak kawasan wisata Baturraden ini berdiri ya sudah seperti ini. Sepertinya dari tahun 70 an sudah ada," terangnya.
Sebenarnya, saat memasuki bulan puasa, kawasan lokalisasi ini juga tutup mengikuti aturan pemerintah. Namun hanya bersifat sementara, sedangkan untuk vakum hampir satu tahun baru kali ini dialami.
"Untuk dioperasionalkan kembali sepertinya tidak mungkin. Karena setahu saya, meskipun Gang Sadar sudah ditutup, ada segelintir pekerja yang sudah nyaman diluar," ujarnya.
Kang Triez mengisahkan saat dahulu usaha salonnya masih beroperasi dalam satu malam memiliki omset yang tebilang lumayan. Karena para penghuni kos sebelum bekerja, banyak yang bersolek.
Baca Juga: Apa itu Jateng di Rumah Saja yang Berlaku 6-7 Februari 2021?
"Saya sekitar tiga tahun membuka salon. Lumayan hasilnya, klien saya ya para penghuni kosan. Kebanyakan nyatok rambut, tarifnya Rp 25 ribu. Tiap malam ada sekitar 20 an orang. Itu cuma nyatok, ada juga yang keramas terus smoothing, tapi jarang," lanjutnya.
Lahan yang dimiliki di kawasan tersebut merupakan tanah warisan dari kakek-neneknya. Tapi dari dahulu selalu dikontrakkan. Baru dipakai sendiri dalam tiga tahun lalu.
"Setelah menikah sekitar tiga tahun lalu baru saya buka usaha sendiri, sebelumnya ya selalu dikontarakkan," imbuhnya.
Setelah ditutupnya lokalisasi ini, lanjut Kang Triez banyak mata pencaharian yang mati. Seperti, pembantu, warung rames, tukang ojek, hotel dan pedagang sate kelinci.
"Dahulu pedagang sate kelinci jumlahnya puluhan, sekarang paling hanya dua saja kalau tidak salah yang berjualan," pungkasnya.
Saat ini dirinya tengah membuka usaha warung untuk menyambung hidup. Ia bersama rekan yang dahulu mengandalkan mata pencaharian dari Gang Sadar menggunakan lahan kosong, berdagang berbagai macam makanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota