Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 05 Februari 2021 | 09:58 WIB
Ketua umum Partai Demokrat AHY (kiri) [Instagram], KSP Moeldoko [Antara]

SuaraJawaTengah.id - Surat yang dikirimkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipastikan tidak akan dibalas oleh Presiden Joko Widodo

Surat itu dikirim AHY untuk melaporkan terdapat oknum pemerintah atau orang dekat presiden terindikasi akan melakukan kudeta Partai Demokrat

Mendengar surat sang ketua umum Partai Demokrat AHY tidak dibalas Presiden. Rachland Nashidik yang merupakan Politisi partai berlambang mercy itu ikut berkomentar. 

Rachland terkesan tak terima dengan Istana dan memberikan komentar pedas di media sosial twitter. 

Baca Juga: Nyai Dewi: Anak Ingusan Baper Jadi Ketum Parpol, Netizen: PDIP Apa Demokrat

"Begini saja. Kami urus masalah internal kami dengan kader-kader itu. Pak Jokowi urus masalah "internal" Istana dengan Pak Moeldoko. Perlu dicegah impresi publik bahwa perilaku politik buruk yang berhasil kami bongkar itu adalah hal yang diijinkan Presiden,"tulis @RachlanNashidik. 

Cuitan Rachland Nashidik [Twitter]

Sementara itu Andi Arief dengan akun twitter juga memberikan pandangan sikap dingin dari Istana itu. Ia beranggapan, KSP Moeldoko telah ditegur Presiden Joko Widodo. 

"KSP Moeldoko sudah ditegur Pak Jokowi. Mudah-mudahan tidak mengulangi perbuatan tercela terhadap Partai Demokrat. Buat beberapa senior partai yang kecewa dan kurang legowo dipimpin generasi muda (AHY), kami maklumi. Itu sisa-sisa feodalisme, tugas partai untuk mendidik," tulis akun @andiarief_

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Presiden Joko Widodo tidak akan membalas surat yang dilayangkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

"Jadi kami sudah menerima surat itu. Kami rasa tidak perlu menjawab surat tersebut," kata Pratikno dilansir dari ANTARA di Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Baca Juga: Ledek Kudeta, Dewi Tanjung Suruh AHY Jadi Ketua RT: Nyai Ajarkan Manuver

Sementara itu, AHY mengatakan ada upaya dari sejumlah pihak yang ingin mengambilalih kepemimpinan Partai Demokrat secara ilegal.

Load More