SuaraJawaTengah.id - Makanan tahu umumnya dijadikan lalapan atau campuran sayur untuk lauk menu makanan, namun di Kota Semarang tahu justru dijadikan sebagai bahan wedang. Orang Semarang menyebutnya wedang tahu.
Wedang tahu merupakan salah satu jenis minuman hangat khas Semarang. Bicara soal rasa, wedang tahu sepintas seperti wedang ronde hanya isiannya yang membedakan yaitu kembang tahu.
Kembang tahu itulah yang membuat cita rasa wedang tahu semakin nikmat. Kembang tahu menciptakan sensasi yang berbeda dengan wedang-wedang yang lain karena strukturnya yang halus.
Namanya memang tak setenar wedang ronde, yang menjualnya pun tidak sebanyak wedang ronde. Namun, siapa sangka jika wedang tahu merupakan minuman khas Kota Semarang.
Baca Juga: Setahun Sekali Tanah di Semarang Ambles 20 cm, Warga Tinggal di Atap Rumah
Penjual wedang tahu, Adi mengatakan, untuk harga wedang ronde satu porsinya Rp4 ribu. Menurutnya, manis kuah jahe bercampur kembang tahu cocok untuk menghangatkan badan.
"Cocok kalau diminum pas musim hujan gini, lumayan bisa mengahangatkan tubuh," jelasnya kepada suara.com di Kota Lama Semarang, Jumat (5/2/2021).
Wedang tahu yang dia jual merupakan hasil dari resep turun-temurun leluhurnya. Sebagai isiannya adalah kembang tahu yang terbuat dari sari kedelai.
"Wedang tahu pertama kali dijual oleh warga keturunan Tionghoa," ucapnya.
Kini, Wedang Tahu Pak Adi sudah memiliki beberapa cabang di Semarang. Awalnya, hanya berjualan di Ruko Mataram, Semarang.
Baca Juga: RS Telogorejo Semarang Diduga Lakukan Malapraktik, Ini Penjelasan Polisi
Sekarang cabang Wedang Tahu Pak Adi sudah ada di Jalan Mataram, Gajahmada, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan Setiabudi.
"Rencananya mau buka lagi di Ungaran,” jelasnya.
Pembeli wedang tahu, Ardian Saputra mengatakan, jika dirinya baru mengetahui jika ada wedang tahu di Kota Semarang.
Menurutnya, wedang tahu tak lazim karena dia biasa menemui tahu dibuat untuk lauk makanan. Namun, dia mengaku menikmati wedang tahu karena rasanya unik dan cocok untuk musim hujan.
"Sepintas seperti wedang ronde kuahnya, namun yang membuat beda adalah kembang tahunya. Ada kenyal-kenyal gimana gitu buat ketagihan," katanya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Statistik Apik Gustavo Souza, Juru Gedor Baru PSIS Semarang Asal El Savador
-
Siswa SMK Ditembak Mati, DPR Geram Polisi Sebut Gangster: 'Gangster Seperti Apa?'
-
Rekam Jejak Agustina Wilujeng Pramestuti: Calon Wali Kota Semarang Unggul Pilkada 2024, Cuma Diusung PDIP!
-
Komisi III DPR Segera Panggil Kapolres Semarang: Jangan Sampai Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga
-
Rekam Jejak Pendidikkan Agustina Wilujeng, Dari Organisasi Sampai ke Doktor
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
Terkini
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Menang, Partai Golkar Jateng: Kerja Keras Seluruh Elemen
-
Waspada! Semarang Berpotensi Hadapi Hujan Lebat dan Angin Kencang Selama Sepekan ke Depan
-
Akademisi UIN Walisongo Soroti Praktik Politik Uang dan Lemahnya Peran Bawaslu di Pilkada 2024
-
Misteri Tewasnya Siswa SMK di Semarang: Polisi Bongkar Makam untuk Ungkap Fakta!
-
Hasil Sementara Pilkada Kendal: Tika-Benny Unggul Signifikan, Ajak Rival Bersatu