Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 23 April 2021 | 15:45 WIB
Tangkapan layar ratusan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo, terlibat bentrok dengan anggota kepolisian dan TNI, Jumat (23/4/2021). [Instagram @wadas_melawan]

SuaraJawaTengah.id - Bentrokan anatara aparat keamanan dengan warga terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Jumat (23/4/2021) siang.

Kericuhan itu dipicu penolakan warga terhadap rencana pengukuran dan pematokan lahan desa untuk penambangan material guna pembangunan Bendungan Bener di desa setempat.

Akibat bentrokan itu, sejumlah warga mengalami luka-luka. Bahkan dari video yang beredar di media sosial, nampak ibu-ibu pingsan karena kericuhan tersebut.

Selain itu, sejumlah warga dan juga anggota LBH Yogyakarta ditangkap aparat. Akun Instagram @wadas_melawan membeberkan kronologi lengkap kejadian tersebut.

Baca Juga: Bebas Beberapa Hari, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Kembali ke Penjara

Darurat! Kekerasan dan penangkapan terhadap warga, kuasa hukum warga dan jaringan oleh aparat di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Jumat, 23 April 2021.

Kronologi sementara

1. Sekitar jam 11 aparat mendatangi desa Wadas menggunakan beberapa mobil salah satunya mobil dengan muatan banyak. Kedatangan mereka terkait dengan rencana sosialisasi pemasangan patok untuk keperluan penambangan batuan andesit yang masih satu kesatuan dengan proyek strategis nasional pembangunan Bendungan Bener.

2. Dalam mobil tersebut ada banyak aparat kepolisian dan TNI membawa senjata.

3. Karena jalan sudah dihadang warga dengan menggunakan batang pohon, pihak aparat memaksa masuk termasuk dengan menggunakan gergaji mesin.

Baca Juga: Ganti Rugi Pembangunan Bendungan Bener Belum Dibayar, Pemilik Lahan Protes

4. Warga dalam posisi duduk sambil bersholawat atas Nabi SAW.

5. Hingga akhirnya aparat tetap memaksa masuk termasuk menggunakan kekerasan dengan cara menarik, mendorong dan memukul warga termasuk ibu-ibu yang sedang bersholawat paling depan.

6. Sekitar pukul 11.30 terjadi bentrokan. Warga dan beberapa mahasiswa yang bersolidaritas ditarik dan ditangkap secara paksa.

7. Setelah itu warga mundur karena ditembak gas air mata.

8. Sekitar jam 11.47 Julian, PBH LBH Yogyakarta sebagai kuasa hukum warga Wadas, dikerubung polisi hingga  akhirnya dia juga ditarik paksa, dengan cara yg tidak manusiawi, rambut dijambak dll.

9. Ada beberapa warga, mahasiswa dan kuasa hukum warga yang ditangkap.

Sementara nama-nama bisa terdata:

A. Yang ditangkap:

1. Imel
2. Upik
3. Nawaf
4. Lk slamet
5. Ngatinah
6. Fajar ( jaringan)
7. Julian (LBH Yogyakarta)
8. Jagat (LBH Yogyakarta)
9. Bagong
10. Wahib
11. Rizal (jaringan)
12. Muzab (jaringan)

B. Yang terluka:

1. Takim
2. Budin
3. Kadir
4. Bayu
5. Nur Fauzan
6. Ahmad Irianto
7. Syifa
8. Fajar
9. Fery

"Vidio warga Wadas menyeret teman yang direpresii"

Video bentrokan itu beredas luas di berbagaii akun Instagram, salah satunya @wadas_melawan yang mengabarkan kericuhan tersebut.

Dari berbagai postingan, awalnya terlihat puluhan ibu-ibu mengelar dzikir di akses jalan menuju desa setempat, pagi hari. Mereka juga membentangkan spanduk betulisan 'Kami Tetap Menilak Perpanjangan SK IPL'.

Namun menjelang siang, bentrokan justru terjadi. Dari video yang diunggah, beberapa warga mengalami luka di sekujur tubuh. Tak hanya itu, seorang perempuan terlihat pingsan dalam bentrokan itu.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari aparat kepolisian berkaitan dengan bentrokan itu.

Load More