Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 25 April 2021 | 14:08 WIB
Sejumlah warga desa Wadas, Purworejo terlibat kericuhan terkait dengan sosialisasi pemasangan patok untuk keperluan penambangan batuan andesit yang masih satu kesatuan dengan proyek strategis nasional pembangunan Bendungan Bener, Jumat (23/4/2021). [wadas_melawan]

SuaraJawaTengah.id - Pasca kejadian aksi demo warga Desa Wadas, Bener, Purworejo yang berujung ricuh, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap agar permasalahan itu dapat diselesaikan tanpa kekerasan.

Ganjar mengatakan, sampai saat ini sudah ada tim yang bekerja untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Selain itu, dia berharap tim yang ada di lapangan dapat berdiaog dengan warga Desa Wadas.

"Tim sedang bekerja. Semoga semua bisa berdialog dan tanpa kekerasan," jelasnya saaat dihubungi Suara.com, Minggu (25/4/2021).

Informasi yang dia dapatkan, alai Besar Wilayah Serayu-Opak masih terus berkomunikasi dengan warga untuk mensosialisasikan perihal proyek penambangan yang ada di Desa Wadas.

Baca Juga: Polisi Sebut Bentrokan di Wadas Karena Provokasi Warga Luar Purworejo

"BBWS sebenarnya masih terus komunikasi dengan warga. Sosialisasi," ujarnnya.

Sementara itu, Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar, mengungkapkan, bahwa situasi pasca insiden saat ini sudah sangat kondusif.

"Akses jalan yang diblokade telah dibersihkan untuk kepentingan masyarakat umum Desa Wadas," katanya.

Dia membantah adanya kabar soal kepolisian melakukan perlawanan terhadap warga. Sebelumnya, pihaknya mengaku sudah memberi himbauan dan penjelasan kepada warga Desa  Wadas.

"Kita sudah memberikan himbauan dan penjelasan, namun kita yang dilempari batu," imbunya.

Baca Juga: Fakta Aksi Warga Desa Wadas Tolak Penambangan Material Bendungan Bener

Dia tahu aksi tersebut terjadi akibat adanya provokasi, 11 orang sudah diamankan, karena 11 orang tersebut memprovikasi warga Desa Wadas.

"Namun kemarin 11 orang tersebut sudah kita bebaskan," katanya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More