SuaraJawaTengah.id - Bulan puasa tahun 2019 menjadi pengalaman paling berkesan bagi Dafa Pandora Altaffadilah warga Banyumas. Kecintaannya pada alam membuat ia senang berwisata.
Waktu itu, selepas sahur ia bersama temannya berangkat dari Banyumas ke Pantai Sodong, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Jaraknya berkisar 40 km. Ia berangkat saat masih petang agar bisa menjumpai matahari terbit di pantai tersebut.
Bersama kedua temannya, berangkatlah dengan menggunakan dua sepeda motor ke pantai Sodong. Sebelumnya Dafa tidak memiliki firasat apapun akan menjadi korban begal. Saat itu posisinya jadi siswa baru di SMA 5 Purwokerto.
"Nah pas sampai pantai, kami istirahat di warung yang tutup. Karena waktu sampai kan masih gelap. Perjalanan juga lumayan jauh. Jadi nyari tempat duduk dulu," katanya saat ditemui di kediamannya, Perumahan Griya Satria Mandalatama, Kelurahan Karanglewas Kidul, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Sabtu (1/5/2021).
Tak lama berselang, ia didatangi dua orang yang mengendarai sepeda motor. Posturnya tak begitu tinggi, namun ia tahu persis yang berbicara dengannya adalah orang dewasa. Terdengar dari suara yang besar.
"Dia terus tanya 'ana rokok ra?', terus saya jawab ga punya mas. Dia tanya lagi saya asalnya dari mana, ya saya jawab dari Purwokerto. Setelah itu ia keliling sekitar tempat duduk saya untuk memastikan situasi," jelasnya.
Melihat gerak-gerik nya yang sedikit aneh, dirinya sedikit curiga. Melihat tiga gawai yang diletakan di meja, Dafa langsung bereaksi. Namun ia kalah cepat dengan orang ini.
"Orang ini langsung merebut hp kami. Terus coba kabur naik motor sama temennya. Saya langsung refleks buat melawan. Ada sekitar 10 menitan saya adu pukul untuk merebut hp nya lagi. Tapi cuma dua yang dapet. Satunya lagi ga berhasil," ujarnya.
Upaya kedua pelaku kabur hampir berhasil. Namun Dafa dan temannya langsung mengejar dengan mengendarai sepeda motor. Kedua pelaku ini jatuh karena perlawanan dari Dafa dan temannya.
Baca Juga: Gara-gara Ini, Dua Musala dan Masjid di Banyumas Ditutup
"Nah pas jatuh ini saya terus melawan. Hampir kena tuh hpnya tapi saya tidak sadar ternyata pelaku ini bawa senjata tajam seperti pisau. Karena masih gelap mungkin jadi tidak terlihat. Tiba-tiba muka saya mengeluarkan darah dari pipi sampai dahi. Teman saya malah yang kasih tahu," akunya.
Sadar wajahnya mengeluarkan darah, ia langsung meminta pertolongan. Awalnya Dafa berpikir darah tersebut berasal dari dalam mulutnya karena sempat adu pukul dengan pelaku ini. Namun setelah sedikit terang ia baru menyadari ia mengalami luka sayatan.
"Setelah itu saya nyari pertolongan, karena kan sepi sekali. Ada sekitar 15 menit sampai akhirnya ada salah satu pemilik warung yang tidur di dalam terbangun. Nah dia langsung meminta pertolongan ke warga yang ada di pemukiman. Dari situ saya di bawa ke Puskesmas, tapi karena kepagian jadi belum buka," lanjutnya.
Kondisinya yang semakin parah membuat ia harus mendapat pertolongan secepat mungkin agar tidak kehabisan darah. Dari situ kemudian, ia di bawa kesebuah klinik di Kecamatan Adipala. Tak banyak pikir, wajahnya mendapat jahitan sepanjang pipi sampai dagu.
"Nah disitu sudah ada anggota polisi yang nangani, mungkin karena ada laporan warga juga ya. Responnya cepat banget. Sampai membuat saya kagum dan merasa aman," katanya.
Dari situlah, tekadnya untuk menjadi anggota polisi semakin menggebu. Ia sebenarnya sudah sejak SMP mengikuti ekstrakurikuler Pramuka. Tujuannya agar memiliki pengalaman kegiatan alam yang lebih banyak. Selain itu juga bisa dilatih langsung oleh anggota kepolisian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik
-
Ini Deretan Kesiapan Tol Semarang-Solo Sambut Lonjakan Pengguna Jalan Akhir Tahun