SuaraJawaTengah.id - Sudah empat tahun lamanya, Fenti Kumala Sari berjuang agar anak-anak Sedulur Sikep atau Suku Samin di Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati mendapatkan pendidikan yang setara.
Mengingat, tidak semua anak Suku Samin mendapatkan pendidikan formal. Dan hanya mengerti ilmu, bagaimana berakhlak serta mengenal baik dan buruk.
Kebanyakan Sedulur Sikep atau suku Samin di Baturejo lebih menitikberatkan pendidikan secara alamiah atau lebih berselaras dengan alam.
Sadar akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anak Suku Samin. Fenti pun berusaha merangkul dengan memberikan les gratis.
Baca Juga: Ganjar Sebar 14 Titik Penyekatan, Warga Klaten Kerja ke Jogja Masih Bisa
Tujuannya satu, agar saudara Sedulur Sikep tahu perkembangan ilmu pengetahuan.
Dengan begitu, mereka tidak lagi mudah diperdaya orang lain, terlebih di era industri 4.0 seperti sekarang ini.
Hanya saja dalam perjalanannya, perjuangan Fenti untuk memperjuangkan pendidikan bagi anak Suku Samin tak semulus perkiraan.
Bahkan, dara lulusan SMA PGRI 2 Kayen itu mengaku harus melakukan pendekatan satu tahun lamanya.
Lantaran tidak semua orangtua, mau mempercayakan anaknya untuk diberikan bimbingan belajar (Bimbel), meski tanpa dipungut biaya sepeserpun.
Baca Juga: Mudik Lebaran Dilarang, 317. 952 Orang Sudah Masuk ke Jawa Tengah
Apalagi pada tahun 2017 saat itu, Fenti juga masih berstatus pelajar di SMA PGRI 2 Kayen.
"Sempat mengalami kesulitan awalnya, kurang lebih 1 tahun melakukan pendekatan agar orangtua sadar akan pentingnya pendidikan," ujarnya, Selasa (4/5/2021).
Ia menuturkan, kesadaran orangtua akan pentingnya pendidikan formal masih rendah.
"Menurut sebagian dari mereka pendidikan terbaik bagi anak-anaknya ya di sawah," jelasnya.
Lantaran hal tersebut, ungkap Fenti melalui sambungan telepon, tidak sedikit anak di desa tersebut terjerat pernikahan dini karena tidak bersekolah formal, layaknya anak kebanyakan.
"Mayoritas usia 17 tahun sudah pada menikah," jelas Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi UPGRIS itu.
Berkat kegigihannya, satu persatu anak suku penghayat kepercayaan itu pun mau mengikuti Bimbel di rumahnya.
Tercatat saat ini, sudah ada 15-an anak Sedulur Sikep yang mengikuti Bimbel yang digelar setiap hari Sabtu dan Minggu.
"Kita berikan pelajaran dijenjang sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama. Kita fokus pembelajaran sejak dini memang," beber perempuan berusia 20 tahun itu.
Menurutnya, bimbingan belajar ini telah berdampak baik kapada anak-anak di desa itu.
Selain itu, tidak sedikit masyarakat Sedulur Sikep mulai sadar akan pentingnya pendidikan formal.
"Bahkan sekarang sudah ada pula yang menyekolahkan anaknya ke sekolah formal," ungkap Fenti.
Kontributor : Fadil AM
Berita Terkait
-
Kemeriahan Festival Durian Jatinom 2025 di Klaten
-
Soroti Masalah Kesehatan Mental, Ganjar Luncurkan Program Teman Cerita
-
Investasi Jateng pada 2024 Capai Rp88,44 triliun, Serap 409.338 orang Tenaga Kerja
-
Mudik Gratis 2025 ke Jateng, Ini Jadwal, Syarat, Ketentuannya
-
Cara Daftar Mudik Gratis Jawa Tengah 2025, Jangan Sampai Kehabisan Kuota!
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Tanpa Anggaran Daerah, Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang Ditanggung APBN
-
BRI Semarang dan PSMTI Jateng Gelar Aksi Donor Darah
-
Waspadai Leptospirosis di Musim Hujan: Gejala dan Tips Pencegahan
-
SDN Klepu 03 Cetak Sejarah, Pertahankan Gelar Juara di MilkLife Soccer Challenge Semarang 2025
-
PSIS vs PSM: Mahesa Jenar Siap Bangkit di Jatidiri, Akhiri Tren Negatif!