SuaraJawaTengah.id - Tradisi ruwatan rambut gimbal di Dieng, Banjarnegara Jawa Tengah selalu menarik untuk diikuti. Apalagi jika mendengar permintaan unik para anak bajang atau anak berambut gimbal sebagai salah satu syarat untuk menggelar ruwatan.
Ayumna arviana ,bocah dari jatilawang RT 02 RW 03, Wanayasa meminta sepeda ketika rambutnya akan dicukur di Dataran Tinggi Dieng.
Selain Ayumna, Suara.com mencatat permintaan empat bocah bajang yang diruwat di Dieng, Selasa (2/11/2021). Seperti Noor Assyifa Aulia Putri (3) yang meminta "jajan" Atau makanan ringan untuk syarat pelaksanaan pemotongan rambut bajang atau ruwatan.
"Embahnya gimbal, tahu ada kirab di dieng mencari informasi di internet," Kata ibu Noor, Ari Winasih.
Ari Winasih bercerita, rambut Noor pernah dicukur namun tumbuh lagi lantaran permintaannya tidak dituruti. Ia berharap dengan ikut ruwatan di dieng , rambut Noor dapat tumbuh normal seperti anak-anak pada umumnya.
"Pernah dicukur tapi tumbuh lagi, ikut ruwatan di dieng harapannya bisa tumbuh normal. Waktu belum dicukur tidak dibully tapi sering ditanyain sama guru, terus akhirnya disuruh diikat, " Imbuh Ari.
Putri juga menjadi satu satunya peserta ruwatan yang terjauh . Noor berasal dari Paten, Bantul, Yogyakarta.
Sementara Alwi Arobil Fahad (7) asal Kepil, Wonosobo meminta kesenian rewo rewo. Kesenian tersebut langsung dikabulkan dan dipertunjukkan tepat sebelum prosesi ruwatan dimulai.
Selanjutnya, Syaqiera Alannah Maritza (6) asal Sigaluh Banjarnegara juga meminta sepeda.
Baca Juga: Horeeee! Pemkab Banjarnegara Pastikan Objek Wisata Dieng Dibuka 10 September
Kemudian, Ponita Alysia asal Wonosobo meminta dirinya diruwat di Dieng. Permintaan yang sederhana
Ibu dari Ponita bercerita, putrinya mulai tumbuh rambut gimbal pada saat usia dua tahun. Sebelumnya, Ponita pernah diruwat dengan permintaan dibelikan empat balon, namun rambut bajangnya kembali tumbuh.
"Kelas 1 SD, dua tahun sudah mulai tumbuh rambut gimbal, dulu minta balon empat tapi dibeliin nya 5 , jadi tumbuh lagi. Sekarang minta cukur di dieng," Ungkap Ibu Ponita, Karni.
Prosesi ruwatan rambut gimbal tahun ini dilaksanakan secara virtual hybrid. Hal itu mengingat Banjarnegara masih melaksanakan PPKM sehingga harus menaati proses secara ketat.
Semua acara ruwatan dalam rangkaian Dieng Culture Festival (DCF) 2021 diselenggarakan di pendopo Dieng Kulon.
"Diselenggarakan secara langsung tapi hanya dihadiri oleh tamu undangan dan terbatas, semua acara disiarkan secara online untuk penonton umum. Dan semua prosesi acara di Pendopo, tidak berani di candi Arjuna seperti biasanya karena masih pandemi, " Ungkap Alif Faozi, Ketua Dieng Culture Festival.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC
-
7 Poin Kajian Surat Yasin tentang Ilmu, Adab, dan Cara Beragama menurut Gus Baha
-
7 City Car Bekas Rp50 Jutaan yang Cocok untuk Keluarga Baru di 2025