Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 02 November 2021 | 12:24 WIB
Prosesi Ruwatan Bocah Rambut Bajang, Dieng, Banjarnegara, Selasa (2/11/2021). [Suara.com/Citra Ningsih]

SuaraJawaTengah.id - Tradisi ruwatan rambut gimbal di Dieng, Banjarnegara Jawa Tengah selalu menarik untuk diikuti. Apalagi jika mendengar permintaan unik para anak bajang atau anak berambut gimbal sebagai salah satu syarat untuk menggelar ruwatan.

Ayumna arviana ,bocah dari jatilawang RT 02 RW 03, Wanayasa meminta sepeda ketika rambutnya akan dicukur di Dataran Tinggi Dieng.

Selain Ayumna, Suara.com mencatat permintaan empat bocah bajang yang diruwat di Dieng, Selasa (2/11/2021). Seperti Noor Assyifa Aulia Putri (3) yang meminta "jajan" Atau makanan ringan untuk syarat pelaksanaan pemotongan rambut bajang atau ruwatan.

"Embahnya gimbal, tahu ada kirab di dieng mencari informasi di internet," Kata ibu Noor, Ari Winasih.

Baca Juga: Horeeee! Pemkab Banjarnegara Pastikan Objek Wisata Dieng Dibuka 10 September

Ari Winasih bercerita, rambut Noor pernah dicukur namun tumbuh lagi lantaran permintaannya tidak dituruti. Ia berharap dengan ikut ruwatan di dieng , rambut Noor dapat tumbuh normal seperti anak-anak pada umumnya.

"Pernah dicukur tapi tumbuh lagi, ikut ruwatan di dieng harapannya bisa tumbuh normal. Waktu belum dicukur tidak dibully tapi sering ditanyain sama guru, terus akhirnya disuruh diikat, " Imbuh Ari.

Putri juga menjadi satu satunya peserta ruwatan yang terjauh . Noor berasal dari Paten, Bantul, Yogyakarta.

Sementara Alwi Arobil Fahad (7) asal Kepil, Wonosobo meminta kesenian rewo rewo. Kesenian tersebut langsung dikabulkan dan dipertunjukkan tepat sebelum prosesi ruwatan dimulai.

Selanjutnya, Syaqiera Alannah Maritza (6) asal Sigaluh Banjarnegara juga meminta sepeda.

Baca Juga: Embun Es Kedua Bulan Agustus Muncul Lagi di Dieng

Kemudian, Ponita Alysia asal Wonosobo meminta dirinya diruwat di Dieng. Permintaan yang sederhana

Ibu dari Ponita bercerita, putrinya mulai tumbuh rambut gimbal pada saat usia dua tahun. Sebelumnya, Ponita pernah diruwat dengan permintaan dibelikan empat balon, namun rambut bajangnya kembali tumbuh.

"Kelas 1 SD, dua tahun sudah mulai tumbuh rambut gimbal, dulu minta balon empat tapi dibeliin nya 5 , jadi tumbuh lagi. Sekarang minta cukur di dieng," Ungkap Ibu Ponita, Karni.

Prosesi ruwatan rambut gimbal tahun ini dilaksanakan secara virtual hybrid. Hal itu mengingat Banjarnegara masih melaksanakan PPKM sehingga harus menaati proses secara ketat.

Semua acara ruwatan dalam rangkaian Dieng Culture Festival (DCF) 2021 diselenggarakan di pendopo Dieng Kulon.

"Diselenggarakan secara langsung tapi hanya dihadiri oleh tamu undangan dan terbatas, semua acara disiarkan secara online untuk penonton umum. Dan semua prosesi acara di Pendopo, tidak berani di candi Arjuna seperti biasanya karena masih pandemi, " Ungkap Alif Faozi, Ketua Dieng Culture Festival.

Kontributor : Citra Ningsih

Load More