Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 04 November 2021 | 16:03 WIB
Fatan Almaisan Zein bersama ibunya saat berada di RSUD Brebes menunggu pengurusan BPJS Kesehatan agar bisa dirujuk ke RSUP dr Kariadi, Semarang, Kamis (4/11/2021). [Suara.com/F Firdaus]

SuaraJawaTengah.id - ‎Fatan Almaisan Zein, bocah enam tahun di Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes tak sengaja menelan uang koin Rp1.000 hingga tersangkut di tenggorokan selama hampir satu bulan. Upaya penanganan medis terhadap bocah malang tersebut terkendala biaya.

Lurah Pasarbatang Kusuma Edi mengatakan, pihaknya baru mengetahui kejadian yang menimpa Fatan pada Rabu (3/11/2021) malam. Kemudian keesokan harinya, dia mendatangi rumah orang tua Fatan. 

"Paginya saya datangi dan saya bawa ke RSUD Brebes dan harus dirujuk ke RS Kariadi Semarang. Tapi karena belum punya BPJS Kesehatan, saya urus dulu agar bisa gratis untuk biaya pengobatannya," kata Edi saat dihubungi, Kamis (4/11/2021).

Menurut Edi, orang tua Fatan merupakan keluarga tidak mampu dan terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Meski demikian, keluarga itu tidak terdata dalam Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.

Baca Juga: Satu Korban Tragedi Susur Sungai d Ciamis Warga Brebes, Baru 3 Bulan Masuk Sekolah

‎"Sekarang saya sedang mengurus di Dinas Kesehatan. Harapannya setelah dari Dinas Kesehatan dan BPJS selesai, saya langsung kembali ke RSUD Brebes terus bisa langsung membawa ke Semarang hari ini," ujarnya.

Adapun untuk biaya sehari-sehari selama di Semarang, Edi menyebut ada bantuan dari ‎kelurahan, sukarelawan dan dermawan. 

"Biaya operasional di Semarang dibantu dana dari kelurahan dan sukarelawan, dermawan termasuk ada dari para wartawan juga," ungkapnya.

‎Ibu Fatan, Erna mengatakan, kejadian yang menimpa anaknya terjadi pada 20 Oktober 2021. Saat itu, dia sempat membawa sang anak ke RSUD Brebes setelah upayanya menepuk-nepuk punggung anaknya tak bisa membuat uang logam yang tertelan keluar.

"Saya bawa ke RSUD Brebes, tapi katanya nggak bisa, alatnya tidak ada dan harus dirujuk ke Semarang. Waktu itu saya mikir-mikir, sudah jauh, biayanya bagaimana. Akhirnya saya bawa pulang lagi," ujar Erna ketika ditemui di RSUD Brebes, Kamis (4/11/2021).

Baca Juga: Viral Warga Makassar Beli Mobil Pakai Uang Koin, Hasil Menabung 4 Tahun

Dua hari kemudian, Erna membawa Fatan ke RS‎ Bhakti Asih Brebes dengan harapan uang logam yang tersangkut di tenggorokan anaknya bisa dikeluarkan. Di rumah sakit swasta itu, Erna disarankan untuk membawa anaknya ke RSUD Gunung Jati Cirebon.

"Di sana ada alatnya, ada dokter spesialisnya. Kami sudah ketemu, sudah konsultasi, dokternya juga sudah ngecek hasil rontgen-nya, tapi saya disuruh bayar Rp 8 juta. Karena nggak punya uang saya bawa pulang anaknya," ucapnya.

Erna mengungkapkan, suaminya bekerja serabutan dengan penghasilan tak menentu. Sehingga dia mengaku bingung untuk biaya penanganan medis jika dirujuk ke RSUP dr Kariadi Semarang‎ dan biaya selama menunggui di rumah sakit.

"Penghasilan suami paling banyak Rp 1 juta per bulan. Kalau bayar Rp 8 juta bingung pakai uang dari mana. Rp 1 juta itu aja buat makan kadang masih kurang," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, ‎seorang bocah berusia enam tahun di Kabupaten Brebes, Fatan Almaisan Zein tak sengaja menelan uang logam hingga bersarang di tenggorokannya. 

Akibatnya, Fatan harus menahan sakit di tenggorokan selama hampir satu bulan. Kondisinya semakin memilukan karena orang tuanya tak memiliki biaya untuk penanganan di rumah sakit.

Fatan tinggal bersama orang tuanya di RT 1 RW 5 Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Kejadia‎n tersebut bermula ketiaka Fatan meminta uang kepada ibunya. Namun karena sedang tak memiliki uang‎, ibunya tak bisa menuruti permintaan bocah tersebut.

Kemudian Fatan tak sengaja menemuka uang logam Rp 1.000 di lantai.‎ Uang koin itu kemudian digunakan anaknya untuk bermain dengan cara dilempar-lempar sembari tiduran. Nahas, uang logam itu tertelan dan nyangkut di tenggorokan.

Akibat kejadian itu, Fatan‎ kerap menangis karena menahan sakit di tenggorokan dan hanya bisa berbaring di kasur. Bahkan, dia sudah kesulitan untuk menelan nasi. 

Kontributor : F Firdaus

Load More