SuaraJawaTengah.id - Fatan Almaisan Zein, bocah enam tahun di Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes tak sengaja menelan uang koin Rp1.000 hingga tersangkut di tenggorokan selama hampir satu bulan. Upaya penanganan medis terhadap bocah malang tersebut terkendala biaya.
Lurah Pasarbatang Kusuma Edi mengatakan, pihaknya baru mengetahui kejadian yang menimpa Fatan pada Rabu (3/11/2021) malam. Kemudian keesokan harinya, dia mendatangi rumah orang tua Fatan.
"Paginya saya datangi dan saya bawa ke RSUD Brebes dan harus dirujuk ke RS Kariadi Semarang. Tapi karena belum punya BPJS Kesehatan, saya urus dulu agar bisa gratis untuk biaya pengobatannya," kata Edi saat dihubungi, Kamis (4/11/2021).
Menurut Edi, orang tua Fatan merupakan keluarga tidak mampu dan terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Meski demikian, keluarga itu tidak terdata dalam Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.
"Sekarang saya sedang mengurus di Dinas Kesehatan. Harapannya setelah dari Dinas Kesehatan dan BPJS selesai, saya langsung kembali ke RSUD Brebes terus bisa langsung membawa ke Semarang hari ini," ujarnya.
Adapun untuk biaya sehari-sehari selama di Semarang, Edi menyebut ada bantuan dari kelurahan, sukarelawan dan dermawan.
"Biaya operasional di Semarang dibantu dana dari kelurahan dan sukarelawan, dermawan termasuk ada dari para wartawan juga," ungkapnya.
Ibu Fatan, Erna mengatakan, kejadian yang menimpa anaknya terjadi pada 20 Oktober 2021. Saat itu, dia sempat membawa sang anak ke RSUD Brebes setelah upayanya menepuk-nepuk punggung anaknya tak bisa membuat uang logam yang tertelan keluar.
"Saya bawa ke RSUD Brebes, tapi katanya nggak bisa, alatnya tidak ada dan harus dirujuk ke Semarang. Waktu itu saya mikir-mikir, sudah jauh, biayanya bagaimana. Akhirnya saya bawa pulang lagi," ujar Erna ketika ditemui di RSUD Brebes, Kamis (4/11/2021).
Baca Juga: Satu Korban Tragedi Susur Sungai d Ciamis Warga Brebes, Baru 3 Bulan Masuk Sekolah
Dua hari kemudian, Erna membawa Fatan ke RS Bhakti Asih Brebes dengan harapan uang logam yang tersangkut di tenggorokan anaknya bisa dikeluarkan. Di rumah sakit swasta itu, Erna disarankan untuk membawa anaknya ke RSUD Gunung Jati Cirebon.
"Di sana ada alatnya, ada dokter spesialisnya. Kami sudah ketemu, sudah konsultasi, dokternya juga sudah ngecek hasil rontgen-nya, tapi saya disuruh bayar Rp 8 juta. Karena nggak punya uang saya bawa pulang anaknya," ucapnya.
Erna mengungkapkan, suaminya bekerja serabutan dengan penghasilan tak menentu. Sehingga dia mengaku bingung untuk biaya penanganan medis jika dirujuk ke RSUP dr Kariadi Semarang dan biaya selama menunggui di rumah sakit.
"Penghasilan suami paling banyak Rp 1 juta per bulan. Kalau bayar Rp 8 juta bingung pakai uang dari mana. Rp 1 juta itu aja buat makan kadang masih kurang," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah berusia enam tahun di Kabupaten Brebes, Fatan Almaisan Zein tak sengaja menelan uang logam hingga bersarang di tenggorokannya.
Akibatnya, Fatan harus menahan sakit di tenggorokan selama hampir satu bulan. Kondisinya semakin memilukan karena orang tuanya tak memiliki biaya untuk penanganan di rumah sakit.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?
-
Melalui BRI Peduli, BRI Hadir Dukung Pemulihan Korban Bencana di Sumatra
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif