SuaraJawaTengah.id - Kota Semarang bakal memiliki destinasi wisata baru. Museum Kota Lama akhirnya akan dibuka untuk umum.
Diketahui, musium Kota Lama diresmikan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi pada 9 Februari 2022 lalu, museum yang digadang-gadang menjadi daya tarik baru kota lunpia itu akan mulai dibuka untuk umum pada hari Sabtu, (5/3/2022).
Terkait hal itu, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut pun meminta untuk tidak adanya kerumunan pengunjung saat museum buka.
Sehingga meski antusiasme masyarakat besar untuk mengunjungi museum dengan teknologi immersive itu, dirinya meminta adanya pengaturan jam kunjungan, sehingga tidak ada penumpukan.
Hendi sendiri secara khusus meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang untuk memaksimalkan sistem pemesanan aplikasi secara online. Diyakininya, dengan menerapkan sistem pemesanan kunjugan yang terdata secara online, maka kedatangan pengunjung dapat lebih terkontrol.
“Walaupun antusiasme masyarakat besar, tapi hari ini angka covid-19 masih tinggi, sehingga pengaturan kunjungan menjadi wajib, agar kemudian aktivitasnya jalan, tapi penanganan covid-19 nya juga jalan,” kata Hendi pada keterangan tertulis yang diterima Jumat (4/3/2022).
“Jadi kalau mau dibuka harus dipastikan barcode peduli lindunginya terpasang, tidak ada kerumunan baik di dalam museum maupun di taman, dan fasilitas pendukung prokesnya harus lengkap,” pungkas Wali Kota Semarang itu.
Sesuai arahan Hendi selaku Wali Kota Semarang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang sendiri menyiapkan aplikasi bernama ‘Lunpia’ yang dapat diunduh di Playstore maupun Appstore. Aplikasi tersebut digunakan sebagai single system pemesanan tiket, yang diberlakukan bagi pengunjung yang akan mengunjungi museum Kota Lama.
Namun meskipun sistem yang diberlakukan adalah pemesanan tiket, Museum Kota Lama sendiri saat ini tidak mengenakan tarif masuk bagi pengunjung, alias gratis.
Baca Juga: Harga Kedelai Melambung, Produsen Tempe di Semarang Sudah Habis 4 Sepeda Motor untuk Modal Usaha
Dengan begitu, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono menegaskan bawah tidak ada pelayanan tiket masuk di lokasi museum, melainkan harus melalui aplikasi Lunpia.
"Tiket yang sudah dipesan melalui aplikasi Lunpia kemudian akan memperoleh barcode yang akan discan di titik kumpul yang rencananya berada di oudetrap Kota Lama. Nantinya tiket fisik yang telah di scan barcodenya, akan digunakan untuk masuk ke dalam Museum," terang Sapto.
Dengan demikian pengunjung museum yang belum memesan tiket melalui aplikasi Lunpia tidak bisa langsung masuk ke Museum. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pembatasan kegiatan dalam masa pandemi Covid-19 sehingga kasus di Kota Semarang pun tidak semakin meningkat dan laju perekonomian tetap berjalan.
Museum Kota Lama berisi sejarah Kota Semarang mulai dari tahun 1547 Semarang didirikan, kemudian ada visualisasi trem jaman itu di Kota Semarang, dan juga ada stasiun bawah tanah jaman dulu yang terpendam.
Dengan teknologi immersif, museum yang terletak di bekas air mancur Bubakan ini menampilkan teknologi yang membawa pengunjung seolah masuk ke dalam dunia simulasi antara dunia nyata dengan digital.
Dalam museum pengunjung bisa menaiki loko atau trem yang seakan-akan berjalan-jalan menikmati suasana masa lampau. Nantinya pengunjung akan langsung didampingi tour Guide yang akan menjelaskan tentang apa saja yang ada di dalam museum.
Berita Terkait
-
Omzet Pelaku Usaha Meningkat Pasca Revitalisasi Kawasan Kota Lama Kesawan
-
Pinjam Kantor Polisi, KPK Periksa Ketua DPRD Semarang Terkait Kasus Korupsi Walkot Ita
-
Periksa Anggota DPRD Kota Semarang, KPK Cecar Soal Pengaturan Lelang di Pemkot
-
Amankan Puluhan Pelajar, Polisi Panggil Ortu untuk Tanyakan Apa Alasan Siswa SMK Ikut Aksi di Depan DPRD Kota Semarang
-
Mengintip Isi Garasi Calon Wali Kota Semarang Yoyok Sukawi, Ada Mobil Listrik hingga Minibus Dibawah Rp100 Juta
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Hasil Sementara Pilkada Kendal: Tika-Benny Unggul Signifikan, Ajak Rival Bersatu
-
UMKM Singorojo Bergeliat! Telkomsel Perluas Jaringan Internet di Daerah Terpencil
-
Nusakambangan Tambah Tamu: 6 Napi Teroris Dipindah ke Supermax Security
-
Pengamat: Peran Jokowi dan Prabowo Kunci Kemenangan Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah
-
Kemenangan Jaguar di Pilwalkot Semarang: Strategi PDIP Didukung Logistik yang Besar