SuaraJawaTengah.id - Polres Tegal menetapkan dua orang tersangka yang menyebabkan seorang remaja bernama Catur Setiawan (16) tewas usai mengikuti perang sarung. Kedua tersangka mengeroyok korban karena tersulut emosi korban memukul teman mereka.
Dua tersangka tersebut yakni Muhamad Asik Amrullah (25), dan Billy Armanda Febrianto (20). Keduanya warga Desa Kagok, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Asik sehari-hari bekerja sebagai montir, sedangkan Billy masih berstatu sebagai mahasiswa.
Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafa'at mengatakan, kedua tersangka ditangkap pada Minggu (10/4/2022) di rumah masing-masing setelah dilakukan penyelidikan terhadap peristiwa tewasnya korban usai mengikuti perang sarung.
"Hasil penyelidikan yang dilakukan Satreskrim dengan memeriksa saksi-saksi dan barang bukti mengarah ke identitas pelaku, hingga kemudian dilakukan penangkapan," kata Arie saat memberikan keterangan di Mapolres Tegal, Selasa (12/4/2022) siang.
Arie mengungkapkan, kedua tersangka melakukan pengeroyokan terhadap korban pada Minggu (10/4/2022) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB di depan SMPN 3 Slawi. Saat itu, awalnya korban berniat mencari sarungnya yang tertinggal di sekitar sekolah tersebut.
Di lokasi itu, korban berselisih paham dengan seorang remaja bernama Azan Satrianto (17), warga Kelurahan Kagok. Korban sempat memukul Azan hingga mengenai helm yang dipakai.
Melihat kejadian tersebut, kedua tersangka yang sama-sama berasal dari Kelurahan Kagok tak terima dan dan langsung mengeroyok korban hingga mengalami kejang-kejang dan tak sadarkan diri.
Kedua tersangka lalu kabur, sementara korban ditolong oleh sejumlah temannya dan dibawa ke RSUD dr Soeselo Slawi.
Baca Juga: Ramadhan Kelabu, Seorang Remaja di Kabupaten Tegal Tewas Usai Ikut Perang Sarung
"Jadi motif kedua tersangka melakukan perbuatannya dikarenakan tersulut emosi ketika korban melakukan pemukulan terhadap rekan tersangka. Keduanya secara bersama-sama mendorong dan memukul korban hingga terbentur aspal jalan dan tak sadarkan diri," ujarnya.
Arie mengatakan, berdasarkan hasil otopsi, korban mengalami luka memar pada kepala dan wajah, luka lecet pada wajah dan anggota gerak, luka robek pada wajah, resapan darah pada kulit kepala bagian dalam, patah tulang hidung dan tulang tengkorak serta pendarahan pada permukaan otak.
"Sebab kematian korban adalah kekerasan tumpul pada kepala yang mengakibatkan pendarahan," ujar Arie.
Menurut Arie, kedua tersangka dikenakan pasal 170 KUHP untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kedua tersangka terancam hukuman maksimal 12 tahun," tandasnya.
Sebelumnya, Catur Setiawan (16), warga Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal tewas setelah mengikuti perang sarung pada Minggu (10/4/2022) dini hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC
-
7 Poin Kajian Surat Yasin tentang Ilmu, Adab, dan Cara Beragama menurut Gus Baha
-
7 City Car Bekas Rp50 Jutaan yang Cocok untuk Keluarga Baru di 2025