SuaraJawaTengah.id - Tawuran warga Bogeman dan Nambangan, Kota Magelang diduga dipicu aksi perang sarung. Masalah sepele yang nyaris menyulut tawuran antar kampung.
Tawuran disebabkan kasus pembacokan warga Bogeman oleh salah seorang pemuda Nambangan berinisial FR alias Kampret pada malam takbiran. Ada 2 versi penyebab pembacokan berdasarkan keterangan FR serta korban AS dan DN.
Keterangan versi tersangka FR, menyebut pembacokan dipicu provokasi AS dan DN. Kedua pemuda itu masuk willayah Nambangan dan menantang berkelahi.
“Dua orang naik satu motor langsung bilang ‘celeng’. Temen-temen saya sudah kepancing. Saya bilang nggak usah kepancing asal ora ngemek (asal tidak menyentuh),” kata FR kepada wartawan di Polres Magelang Kota, Selasa (17/5/2022).
Tapi ternyata AS dan DN kembali lagi. Kedua pemuda itu mengajak pemuda Nambangan yang sedang nongkrong untuk berkelahi.
“Balik lagi sambil bilang ‘ayo-ayo’. Saya langsung ngambil itu (arit). Di gang Manunggal (AS dan DN) lewat lagi sudah sambil bawa parang ‘ayo kalau berani sini," paparnya.
FR dan beberapa temannya kemudian mengejar AS dan DN. Hingga DN terkena sabetan senjata tajam di tanjakan Jalan Abimanyu, Kampung Ngentak Ketepeng, Kelurahan Gelangan.
Versi lain berdasarkan keterangan korban AS dan DN kepada polisi, menyebut mereka diserang saat akan membeli rokok ke Kampung Kwayuhan, Kelurahan Gelangan.
Keduanya dihadang kelompok pemuda di sekitar tanjakan Jalan Abimanyu, Kampung Ngentak Ketepeng. Keduanya dilempari batu oleh para pelaku saat akan melarikan diri.
Baca Juga: Warga Bogeman-Nambangan Kota Magelang Serahkan Senjata Tawuran, Ada Pedang Marsose dan Kujang
Karena kondisi jalan yang menanjak, motor tidak bisa dipacu cepat. Salah seorang pelaku berhasil mengejar dan menyabetkan arit sehingga melukai paha kanan korban DN.
Korban AS kemudian membawa DN ke rumah sakit Tidar untuk mendapatkan perawatan.
Kepada wartawan tersangka FR menduga AS dan DN menyimpan dendam akibat perang sarung yang terjadi antar pemuda Bogeman dan Nambangan pada bulan puasa.
FR mengaku bertemu korban saat perang sarung itu. “Pernah ketemu pas perang sarung pertama itu. Lanjutan dari perang sarung? Mungkin masih ada dendam dan disana terus mancing-mancing,” kata FR.
Kasus ini sebenarnya sudah dianggap selesai. Pihak korban menerima ganti rugi pengobatan dan menyatakan tidak akan melanjutkan kasus ini ke ranah hukum.
Menurut Kapolres Magelang Kota, AKBP Yolanda Evalyn Sebayang, kasus ini diselesaikan secara restorative justice atas permintaan warga Nambangan dan Bogeman.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Libur Nataru Dijamin Irit! Pertamina Tebar Cashback BBM 20 Persen, Diskon Gas hingga Hotel
-
Genjot Ekonomi Baru, Ahmad Luthfi Minta Kabupaten dan Kota Perbanyak Forum Investasi
-
Memperkuat Inklusi Keuangan: AgenBRILink Hadirkan Kemudahan Akses Perbankan di Daerah Terluar
-
15 Tempat Wisata di Pemalang Terbaru Hits untuk Liburan Akhir Tahun
-
10 Wisata Semarang Ramah Anak Cocok untuk Libur Akhir Tahun 2025, Pertama Ada Saloka Theme Park