SuaraJawaTengah.id - Juru bicara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aiman Witjaksono mengungkap dugaan sejumlah keterlibatan apara kepolisian dalam pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Aiman di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Sabtu (11/11/2023). Dirinya mendapat informasi dari beberapa rekannya dari kepolisian yang mengaku merasa keberatan dengan perintah atasan mereka untuk membantu pemenangan pasangan Prabowo-Gibran.
"Saya mendapat sejumlah informasi dari beberapa teman-teman di kepolisian, yang mereka keberatan karena diminta oleh komandannya, nggak tahu ini komandannya sampai di tingkat daerah atau tingkat pusat misalnya, tidak disebutkan. Yang meminta untuk mengarahkan atau membantu pemenanggan dari pasangan Prabowo Gibran, ini firm," kata Aiman.
Ia memastikan kebenaran dari informasi yang dia dapat. Bahkan, dia mengaku informasi tersebut dia dapat lebih dari satu orang, seperti pada saat dia melakukan liputan investigasi terkait dengan kasus Sambo.
"Ini nggak hanya satu, ada banyak yang kemudian memberikan informasi kepada saya. Seperti juga waktu kasus Sambo, saya juga mendapat informasi juga dari dalam juga kan," jelas dia.
Aiman yang kini resmi nonaktif sebagai wartawan ini mengatakan, informasi itu semakin menguatkan kabar yang diberitakan sejumlah media massa.
Sebuah koran nasional tersebut memberitakan bahwa diduga ada keterlibatan aparat kepolisian dalam pemasangan baliho Prabowo-Gibran di seluruh Indonesia.
"Termasuk juga (informasi) dari luar. Ini juga saya mendapat informasi dari dalam, apa yang bisa kita lihat ya," jelasnya.
Jurnalis senior ini juga membeberkan informasi yang telah dia sampaikan sebelumnya. Sebelumnya, Aiman mengaku mendapatkan informasi bahwa polres di seluruh Indonesia meminta kepada KPU dan Bawaslu untuk mengintegrasikan CCTV dalam kualitas HD lengkap dengan audionya untuk diintegrasikan ke polres setempat.
Baca Juga: Duet Prabowo-Gibran Permudah Caleg Partai Gerindra Bertarung di Kandang Banteng
"Ini hal yang menurut saya luar biasa, walaupun menurut ketua KPU ini adalah MoU, tapi ada bahaya yang terkandung di dalamnya. Apa yang saya lihat di situ, segala gerak-gerik aktivitas, dari penyelenggara maupun pengawas pemilu, yakni KPU di daerah dan juga Bawaslu di daerah, itu termonitor oleh polres setempat," tegasnya.
"Kalau tujuannya baik, benar, itu nggak ada masalah seperti tahun 2019, itu dilakukan pascapencoblosan untuk mengawasi surat-surat, ini jauh sebelum masa kampanye, sudah dilakukan hal itu, pertanyaannya ada apa?," imbuhnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota