Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 08 Desember 2023 | 10:59 WIB
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka usai dialog santri di Ponpes Asshiddiqiyah Batu Ceper, Kota Tangerang, Senin (4/12/2023). [Suara.com/Wivy Hikmatullah]

SuaraJawaTengah.id - Wali Kota Solo yang calon wakil presiden, Gibran Rakabuming Raka menyingunggung soal pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) Putri Cempo Solo.

Ia menyebut proyek tersebut benar-benar terwujud di era kepemimpinannya.

Sebagai Cawapres dari Prabowo Subianto, ia berharap kota-kota lain di Indonesia juga bisa membuat PLTSa, sehingga permasalahan sampah terselesaikan dan juga menciptakan energi.

Menurut Cawapres nomor 02 yang mendampingi Prabowo Subianto, PLTSa masih berproses sehingga bisa menghasilkan sekira 8 megawatt sampai tahun depan.

Baca Juga: Prediksi Bahlil Lahadalia Selalu Benar, dari Gibran Jadi Cawapres hingga Nomor Urut di KPU

Bahkan, menurutnya ke depan PLTSa tidak hanya menyelesaikan masalah sampah yang menggunung di Kota Bengawan saja.

"Bukan hanya menyelesaikan masalah (sampah) di Solo saja, tetapi juga kota lain,” ucap Gibran kata Gibran ditemui wartawan, Kamis (7/12/2023).

Bahkan dalam video yang beredar di media sosial, Gibran juga mengungkapkan pembangunan PLTSa diproyeksikan tak hanya untuk Solo. Tetap lima tahun pertama mengeruk gunung sampah di kotanya, kemudian setelah itu otomatis harus mengambil sampah dari kota lain.

Dia menyebut PLTSa menjadi fokus, karena masalah yang paling mendasar di semua kota itu berupa kemacetan, sampah hingga polusi.

"Intinya permasalahan sampah selesai. Bisa menghasilkan listrik sampai 8 megawatt," terang dia.

Baca Juga: Ditanya Gen Z Kenapa Mau Jadi Cawapres, Gibran Rakabuming Pamer Hasil Kerjanya di Solo

PLTSa Putri Cempo Solo. (YouTube/berita surakarta)

Lebih lanjut Gibran menuturkan, PLTSa bisa menjadi tamplate untuk kota/kabupaten lain di Indonesia. Karena model pembuangan sampah hanya ditumpuk terus menerus, akan berisiko lebih, sehingga tidak hanya bau juga rawan kebakaran.

"Itu bisa-bisa banget. Kan pakai tekonologi. Banyak yang belajar ke sini (Solo) kok, wali kota tangerang dll. Kita pengen kota-kota lain punya satu," harap dia.

Untuk diketahui, gunungan sampah di TPA Putri Cempo Solo diperkirakan habis pada lima hingga tujuh tahun mendatang. Karena PLTSa membutuhkan 545 ton setiap hari. Tak hanya sampah yang kemudian habis, tetapi mengahasilkan energi listrik.

Load More