SuaraJawaTengah.id - Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, masih menyelidiki kasus pembakaran kantor Camat Banyuputih oleh orang tidak dikenal, Senin pagi.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Batang AKP Imam Muhtadi di Batang, Senin, mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan saksi.
"Saat ini masih dalam tahap penyelidikan terkait dengan kasus kebakaran itu, termasuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan kamera closed circuit television di lokasi kejadian," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkan kasus kebakaran Kantor Camat Banyuputih, termasuk belum mengetahui motifnya karena kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.
"Sabar dahulu, kasus itu masih dalam tahap penyelidikan dan menunggu uji laboratorium forensik. Tunggu saja hasilnya, besok," katanya.
Sekretaris Kecamatan Banyuputih Lukmawan Setiaji mengatakan bahwa pada peristiwa itu sekitar 11 ruangan dirusak dan diacak-acak isinya serta ruang camat dibakar hingga menghanguskan seluruh barang yang ada di dalam ruangan, termasuk surat-surat penting.
Peristiwa itu kali pertama diketahui oleh pedagang angkringan yang berjualan di depan Kantor Kecamatan Subah yang melihat adanya kobaran api membumbung tinggi dari atas bangunan kantor kecamatan.
Pedagang angkringan yang melihat terjadinya kebakaran itu lantas menghubungi Kepala Desa Sembung yang tidak lama kemudian datang ke kantor camat bersama sejumlah perangkat, serta melakukan upaya pemadaman dengan menggunakan peralatan seadanya.
Tidak berselang lama, 1 unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi untuk memadamkan kobaran api. Kobaran api dapat dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran, 1 jam kemudian.
Seluruh barang beserta 1 unit laptop dan dokumen-dokumen yang berada di dalam ruangan camat ludes terbakar, termasuk kaca jendela juga ikut pecah.
"Ruangan yang terbakar hanya ruang camat saja. Namun, ada beberapa ruangan lainnya yang dirusak dan juga diacak-acak isinya, termasuk setiap ruangan dibuka, namun tidak ada barang yang diambil," katanya.
Berita Terkait
-
Enaknya Tinggal di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, Semuanya Serba Ada, dari Kampus hingga Rumah Sakit
-
Satu Jam dari Kota Semarang, Tebing Cinta dan Pantai Jodo Jadi Tempat Santai Menikmati Sunset
-
Bocah 7 Tahun Dibakar Teman Sebaya, Sudah Tiga Kali Dioperasi, Keluarga Kesulitan Biayai Pengobatan
-
Pilunya Bocah 7 Tahun di Semarang, Diduga Dibakar Teman Sebaya: Sering Teriak-teriak Saat Jendela Rumah Dibuka
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota