Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 07 Maret 2024 | 14:25 WIB
Pelaku UMKM Produk Jahe Instan Isna Makmur, Nurma Afanti. [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]

Selain itu, Norma menyebut jahe olahannya itu sudah dikirim ke luar negeri. Misal di Malaysia bisa ditemukan di supermarket.

"Saya udah ekspor di malaysia, dijual di supermarket. Ini lagi berproses ke Arab saudi dan Mexico. Kalau Belanda, China, dan Korea perorangan atau orang Indonesia bekerja disana," ucapnya.

Kini Nurma sudah memiliki Karyawan sebanyak 6 orang. Produksi pengolahan jahe itu pun dilakukan saat hari Sabtu dan Minggu.

"Produksi khusus 4 orang sabtu-minggu karena freelance gajinya Rp200-300 per hari. Harga paling murah 125 gram Rp15 ribu, sama 250gram yang Rp50 ribu," ujarnya.

Baca Juga: Perjalanan Bukit 'Brown Canyon Semarang' dari Wisata Instagramable Kini Jadi Kolam Renang

Selain itu, Nurma menyebut usahanya berjalan hingga saat ini juga berkat dari peran Rumah BUMN BRI Semarang. Ia menyebut bergabung sejak 2017 atau angkatan pertama.

"Ikut pelatihan pemasaran, pembukuan, dan pengembangan produk. Alhamdulilah alat semua terbeli sendiri, saat ini semua usaha berjalan," tutupnya.

Sementara itu, Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati mengungkapkan kini sudah ada 7.000 UMKM yang bergabung.

Diketahui, Rumah BUMN Semarang sampai saat ini telah memfasilitasi UMKM dengan menggelar berbagai pelatihan yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha.

Rumah BUMN Sendiri didirikan pada 2017 oleh BRI. Pelaku UMKM dipersilakan bergabung dengan Rumah Kreatif BUMN secara gratis. Persyaratan memiliki usaha dan cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca Juga: Kisah Agen BRILink di Semarang, Singgih Bisa Bantu Tetangganya Kirim Uang hingga Cairkan Bantuan Pemerintah

"Kita tujuan akhirnya adalah go global, bisa ekspor," ujar Koordinator Rumah BUMN tersebut.

Load More