SuaraJawaTengah.id - Ini adalah kehidupan kedua bagi Lingsir Suryo. Setelah dia dan seluruh keluarganya nyaris tumpas jadi tumbal sosok penguasa alam gaib.
“Pernah mendengar sosok-sosok yang berkuasa di kegaiban? Keluarganya turun-temurun berhubungan dengan kegaiban itu. Dia memutuskan untuk berhenti. Akhirnya satu keluarga terancam kematian,” kata dr Wulandari Indri Hapsari.
Dokter Wulan adalah Pimpinan Pertapaan Hyang Agung, orang pertama yang menolong Lingsir serta dua orang saudaranya dari ancaman penguasa kegaiban.
“Percaya tidak percaya ya. Sejak lahir dia selalu diserang dari kegaiban. Tidak ada yang dapat menyelesaikan.”
Lingsir dan kedua saudaranya datang ke Pertapaan Hyang Agung dalam kondisi ketakutan. Merasa diteror sosok gaib yang akan mencabut nyawa mereka.
Uang mereka juga sudah habis dipakai membayar orang-orang yang katanya sanggup menangkal serangan gaib. Semua percuma karena serangan masih terus datang mengancam.
Adik Lingsir yang perempuan bahkan mengalami anxiety disorder. Serangan psikis yang menyebabkan penderitanya sering dilanda kecemasan berlebihan.
Serangan juga berbentuk gangguan kesehatan yang anehnya tidak terdeteksi oleh diagnosa ahli medis.
“Dari telinga dan buang air keluar darah. Muntah darah. Dari data-data perwujudan (pemeriksaan dokter) sehat. Tapi kok tahu-tahu sakitnya begini,” kata Lingsir Suryo (49 tahun).
Baca Juga: Magelang Bergemuruh! Ada Nobar Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan Serentak di 17 Kelurahan
Banyak keluarganya yang meninggal secara misterius. Rata-rata dinyatakan sehat oleh dokter, tapi menderita gejala sakit yang parah.
Merasa putus asa, Lingsir bersama kedua saudaranya yang tersisa memutuskan mencari pertolongan kepada praktisi pengobatan supranatural.
“Sudah banyak kejadian menimpa kami. Sakit, sembuh, sakit lagi, lewat pengobatan jalur itu (supranatural). Sampai titik mereka sudah tidak sanggup.”
Menurut dr Wulan, setelah “diberesi” Lingsir dan kedua saudaranya tidak perlu menggunakan lagi penangkal-penangkal gaib. Sia-sia saja menggunakan jasa dukun, malah menghabiskan banyak uang.
Kasus yang dialami Lingsir sulit dijelaskan secara medis. Dokter bisanya akan mendiagnosanya sebagai gejala psikis biasa.
“Kalau secara kedokteran (diagnosa) begitu. Maka nanti kalau dari kedokteran pasti dipandang ini tidak logis. Tapi kalau dari sisi kegaiban, ini memang ada,” ujar dr Wulan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran