SuaraJawaTengah.id - Peristiwa Isra Mi'raj yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, yang melibatkan perjalanan malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Yerusalem (Isra) dan kemudian kenaikan beliau ke langit (Mi'raj), merupakan salah satu mukjizat terbesar dalam sejarah Islam.
Meskipun peristiwa ini bersifat spiritual dan metafisik, banyak ilmuwan dan ahli sains yang mencoba memberikan penjelasan mengenai fenomena ini berdasarkan perspektif ilmiah dan teori-teori sains modern.
Isra: Perjalanan Malam yang Mungkin Secara Ilmiah
Perjalanan Isra Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Yerusalem dalam satu malam tentu saja menimbulkan berbagai pertanyaan dari sisi ilmiah.
Dari perspektif fisika dan teknologi transportasi modern, perjalanan sejauh itu dapat dilakukan dengan pesawat terbang dalam waktu singkat, bahkan dengan kecepatan yang melebihi kapasitas transportasi pada masa itu.
Namun, penjelasan secara ilmiah tidak dapat menjelaskan fenomena yang terjadi dalam rentang waktu yang singkat seperti yang diceritakan dalam hadis-hadis terkait Isra.
Menurut beberapa ahli fisika seperti Prof. Husin Alatas, perjalanan tersebut masih menjadi misteri, karena sains modern belum dapat memberikan penjelasan tentang fenomena metafisik seperti perjalanan yang melibatkan dimensi ruang dan waktu.
Walaupun demikian, beberapa ilmuwan berpendapat bahwa perjalanan tersebut mungkin bisa melibatkan suatu teknologi atau fenomena alam yang belum diketahui oleh umat manusia pada waktu itu.
Mi'raj: Kenaikan Nabi ke Langit
Baca Juga: Profil Paus Gregorius XIII: Sosok di Balik Penciptaan Kalender Masehi
Mi'raj, yaitu kenaikan Nabi Muhammad SAW ke langit, adalah bagian dari peristiwa Isra Mi'raj yang sering kali menjadi bahan perbincangan ilmuwan.
Dari sudut pandang ilmiah, kenaikan melalui lapisan atmosfer atau ruang angkasa tentu saja menimbulkan berbagai spekulasi. Beberapa ilmuwan berusaha menjelaskan Mi'raj dengan pendekatan teoritis yang lebih berorientasi pada konsep ruang-waktu dan dimensi ekstra, berdasarkan teori relativitas umum oleh Albert Einstein.
Teori relativitas mengungkapkan bahwa ruang dan waktu dapat melengkung atau terdistorsi oleh benda-benda dengan gravitasi besar, yang pada dasarnya memungkinkan bentuk perjalanan yang tidak sepenuhnya dipahami.
Sains belum dapat membuktikan bahwa fenomena Mi'raj adalah suatu perjalanan fisik melalui dimensi ruang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, Mi'raj lebih sering dipandang dalam konteks spiritual dan tidak dapat sepenuhnya dipahami dengan teori ilmiah.
Penjelasan Metafisik dalam Pandangan Sains
Sains modern mengakui bahwa banyak fenomena alam, terutama yang melibatkan dimensi spiritual dan metafisik, berada di luar jangkauan pengetahuan ilmiah.
Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa peristiwa Isra Mi'raj adalah salah satu contoh fenomena yang tidak dapat dijelaskan secara logis melalui sains, dan karenanya harus diterima sebagai bagian dari keyakinan agama.
Dalam hal ini, ilmu pengetahuan dan keyakinan agama mungkin berjalan di jalur yang terpisah, dengan sains terbatas pada pengetahuan duniawi, sementara peristiwa-peristiwa seperti Isra Mi'raj adalah bagian dari wahyu ilahi yang mengandung makna dan hikmah spiritual.
Peristiwa Isra Mi'raj di Luar Jangkauan Ilmu Pengetahuan
Meskipun sejumlah ilmuwan dan pemikir mencoba untuk menganalisis dan menginterpretasikan peristiwa Isra Mi'raj melalui berbagai pendekatan ilmiah, banyak aspek dari kejadian ini tetap berada di luar jangkauan pengetahuan ilmiah yang ada saat ini.
Fenomena seperti ini lebih baik dipahami dalam konteks spiritual dan metafisik, yang sering kali melibatkan keyakinan iman.
Oleh karena itu, meskipun sains dapat memberikan beberapa spekulasi mengenai dimensi ruang dan waktu, Isra Mi'raj tetap menjadi fenomena yang lebih mengarah pada ranah keagamaan dan harus diterima sebagai bagian dari wahyu ilahi yang tidak dapat dibuktikan dengan metode ilmiah konvensional.
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
-
Contoh Sambutan Singkat dan Menyentuh Hati untuk Acara Isra Miraj di RT
-
Kapan Isra Miraj, Libur atau Tidak? Ini Ketentuan dalam SKB 3 Menteri Nomor
-
Susun Acara Isra Miraj di RT Anti Ribet? Pakai Template Proposal Ini!
-
60 Desain Spanduk Banner Poster Isra Miraj 2025, Bisa Didownload Gratis!
-
Apakah Isra Miraj 2025 Libur Tanggal Merah? Ini Ketentuan SKB 3 Menteri Terbaru!
Tag
Terpopuler
- Kabar Duka, Pengacara Alvin Lim Meninggal Dunia
- Farhat Abbas Ungkap Alvin Lim Meninggal Dunia di Rumah Sakit Saat Cuci Darah
- End Game, Uang Donasi Agus Salim Rp1,3 Miliar Disalurkan ke Korban Bencana Alam
- Media Belanda: Mees Hilgers Tidak Akan Bergabung...
- Coach Justin ke Elkan Baggott: Selesai Lu! Lu Siapa?
Pilihan
-
Fabrizio Romano: Done Deal, Patrick Kluivert Pelatih Timnas Indonesia
-
Februari 2025, Jadwal Pelaksanaan MBG di Bontang Jadi yang Paling Akhir?
-
Makan Bergizi Gratis di Solo Masih Abu-abu, Padahal Rumah Wapres Lho
-
Menu Lengkap Makan Bergizi Gratis di Sukoharjo: Nasi, Sayur, Lauk, Susu hingga Buah
-
Ngamuk Ayahnya Dipecat PSSI, Anak Shin Tae-yong: Kalian Akan Menyesal!
Terkini
-
Umrah Bareng Anak, Ahmad Luthfi Khusyu Langitkan Harapan untuk Jawa Tengah
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Solusi Digital dan Akses Pasar Global untuk UMKM
-
Keberadaan Buraq dalam Peristiwa Isra Mi'raj: Apakah Benar-Benar Ada?
-
Pandangan Sains Mengenai Peristiwa Isra Mi'raj: Sebuah Tinjauan Ilmiah
-
Waspada Cuaca Ekstrem! Hujan Lebat dan Petir Diprediksi Melanda Semarang dan Sekitarnya