SuaraJawaTengah.id - Bulan Syawal bukan hanya dikenal sebagai momen kemenangan setelah Ramadhan, tetapi juga menyimpan kisah istimewa dalam kehidupan Rasulullah SAW. Di bulan inilah, beliau menikahi Aisyah RA, perempuan mulia yang kelak dikenal sebagai Ummul Mukminin atau ibu para orang beriman.
Aisyah RA adalah putri dari Abu Bakar Ash-Shiddiq yang merupakan sahabat setia Rasulullah SAW. Nama lengkapnya adalah Aisyah binti Abdullah bin Abu Quhafah. Ia lahir empat tahun setelah Rasulullah SAW menerima wahyu pertama, dan tumbuh dalam keluarga yang sarat iman.
Ibundanya, Ummu Ruman binti Amir, telah memeluk Islam sejak awal dakwah Nabi SAW dan dikenal sebagai wanita yang solehah.
Sejak kecil, Aisyah telah menampakkan kecerdasan dan kehalusan budi pekerti.
Julukan Ash-Shiddiqah binti Ash-Shiddiq melekat padanya karena kejujurannya yang luar biasa, sesuai dengan ayahnya yang bergelar Ash-Shiddiq.
Rasulullah SAW pun memberinya panggilan istimewa: Humairah, yang berarti “yang kemerah-merahan”, merujuk pada rona wajah Aisyah yang putih kemerahan.
Kisah di Balik Akad dan Hijrah
Awal pernikahan Rasulullah SAW dengan Aisyah terjadi di Makkah, satu tahun sebelum hijrah ke Madinah. Namun, mereka baru hidup serumah dua tahun kemudian, setelah Aisyah RA hijrah bersama ibunya. Mereka tinggal bersama di bulan Syawal, menandai awal kehidupan rumah tangga yang penuh cinta dan keberkahan.
Kisah pernikahan ini bermula dari Khaulah binti Hakim, sahabat wanita Rasulullah SAW, yang menawarkan dua nama kepada beliau setelah wafatnya Khadijah RA: Aisyah yang masih gadis, dan Saudah binti Zum’ah yang sudah janda. Rasulullah memilih keduanya dan Aisyah menjadi satu-satunya istri beliau yang dinikahi dalam keadaan perawan.
Pernikahan di Bulan Syawal
Baca Juga: Auto Tobat! Ini Kisah Kaum Durhaka dalam Surat Yasin Ayat 13-29
Aisyah RA sendiri menyatakan bahwa pernikahannya dengan Rasulullah SAW berlangsung pada bulan Syawal, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits shahih:
“Rasulullah menikahiku pada bulan Syawal dan mulai berumah tangga denganku pada bulan Syawal. Maka tak ada istri Rasulullah yang lebih beruntung dariku.” (HR. Muslim)
Bahkan karena peristiwa inilah, Aisyah RA sangat menyukai bulan Syawal dan menganjurkan menikah di bulan tersebut.
Aisyah RA menceritakan bahwa ia dinikahi saat berusia enam tahun dan mulai hidup bersama Nabi SAW saat berusia sembilan tahun, setelah sempat menderita demam saat baru tiba di Madinah.
Dalam kisahnya, ibundanya membawa Aisyah ke sebuah rumah yang dipenuhi para wanita Anshar. Mereka menyambutnya dengan doa: “Engkau mendapat keberkahan dan kebahagiaan.”
Di sanalah ia dirias dan dipersiapkan. Tanpa ia sangka, Rasulullah SAW datang di waktu dhuha dan menerima dirinya sebagai istri dengan penuh kelembutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran
-
BRI Genap 130 Tahun, Tegaskan Komitmen terhadap UMKM dan Inklusi Keuangan Nasional