Budi Arista Romadhoni
Rabu, 04 Juni 2025 | 18:51 WIB
Ilustrasi dokter dan perawat melakukan Otopsi: Kisah horor dan mencekam seorang dokter forensik ini pun viral. [Dok Suara.com/AI]

Ada indikasi bahwa korban ditembak dari belakang saat sudah jatuh, namun luka di leher menunjukkan sudut tembakan dari atas. Ini membuat tim curiga bahwa rekonstruksi kejadian belum sepenuhnya terungkap.

“Kadang tubuh menyimpan kebenaran yang tak bisa dibohongi,” ujar dr. Sumy. “Tapi ada kalanya, tubuh juga menyimpan bisikan yang hanya bisa dirasakan.”

Bagi masyarakat umum, kisah seperti ini mungkin dianggap berlebihan, namun dalam dunia forensik, para profesional seperti dr. Sumy dan dr.

Hasri tahu bahwa ruang autopsi bukan hanya tempat mengurai kematian, tapi juga tempat di mana batas antara logika dan mistis menjadi kabur. Tidak semua kejadian bisa dimasukkan ke laporan medis, namun tetap terekam dalam memori mereka yang mengalaminya.

Kisah horor di balik autopsi jenazah korban penembakan ini bukan hanya cerita seram, tapi refleksi tentang betapa kompleksnya tugas para dokter forensik.

Di balik prosedur medis yang dingin dan presisi, mereka menghadapi sisi lain dari kematian yang tak selalu bisa dijelaskan oleh sains.

Bagi Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F, DFM, pengalaman seperti ini bukan untuk ditakuti, melainkan dihayati sebagai pengingat bahwa kematian menyisakan misteri yang kadang tak terbaca oleh alat forensik, namun terasa di dada dan jiwa.

Kontributor : Dinar Oktarini

Baca Juga: Teror Wanita Berbaju Putih dan 40 Hantu di Dalam Kamar

Load More