Budi Arista Romadhoni
Senin, 02 Juni 2025 | 22:53 WIB
Ilustrasi teror mencekam usai pipis sembarangan di makam. [Dok Suara.com]

SuaraJawaTengah.id - Kisah horor ini dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak sembarangan dan salah memilih tempat. Rian, seorang pria biasa yang sekadar pulang dari bermain biliar mengalami rangkaian teror yang menghantui hari-harinya.

Sebuah keputusan kecil berhenti di bawah pohon untuk buang air membuka gerbang menuju dunia yang tak kasatmata. Dan semua berawal dari pohon di tengah pemakaman...

Rian baru pulang bermain billiard bersama teman-temannya. Malam itu sepi dan gelap. Perjalanan pulang hanya tinggal beberapa menit, namun rasa ingin buang air kecil tak tertahankan.

Ia menepi dan memilih sebuah pohon besar untuk berhenti. Belakangan, ia baru sadar pohon itu berada di dalam kawasan pemakaman umum.

“Malam itu gue bener-bener gak sadar, ternyata gue buang air di makam. Pas balik lagi lewat situ, gue baru sadar pohon itu ada di tengah-tengah pemakaman. Merinding langsung, Bang.” kata Rian dalam YouTube Lentera Malam.

Tak hanya merinding, kejadian ganjil langsung menyusul. Malam berikutnya, saat menyetir di jalan yang sama, sesuatu jatuh ke kap mobilnya.

“Pas gue liat, itu sosok perempuan, rambutnya panjang banget. Gue sempet mikir itu orang, tapi pas gue keliling mobil, gak ada siapa-siapa. Bahkan mobil gue gak penyok. Aneh banget.” ujarnya.

Setelahnya, bau busuk menyelimuti mobilnya. Rian tahu, ini bukan kejadian biasa.

Senyuman dari Balkon dan Tangga Neraka

Baca Juga: 'Kalau Pintu Terbuka Sendiri, Jangan Pernah Ditutup' Kisah Horor di Mes Siswa Kapal Pesiar

Teror tak berhenti di jalan. Di rumahnya sendiri, Rian mulai mendengar suara senandung perempuan tiap malam. Lantunan lembut itu terdengar dari arah balkon kamarnya, muncul rutin hingga dua minggu. Rian awalnya mengira itu suara tetangga.

Namun saat ia menyalakan lampu balkon, ia melihat siluet perempuan tengah memainkan rambut.

“Pas gue nyalain lampu balkon, ada perempuan berdiri. Tangannya lagi muter-muterin rambut. Rambutnya panjang, mukanya gak keliatan, cuma siluet. Gue pikir, ah tetangga. Tapi kok tiap malem?” ungkapnya.

Puncaknya terjadi saat sosok itu muncul di jendela lantai dua, melotot menatap Rian.

“Dia bilang, ‘Kamu keganggu?’, terus senyum. Tapi senyumnya tuh serem banget, kayak senyum yang gelap, hitam... Gue langsung tarik selimut nutup semua badan. Gak berani nengok lagi.” katanya.

Suatu malam, saat Rian ingin keluar kamar mandi, sosok itu berdiri tepat di depan wastafel, rambutnya menyapu lantai, mukanya tertutup. Listrik tiba-tiba mati total, hanya rumah Rian yang gelap. Saat ia mencoba menuruni tangga, terdengar langkah kaki mengekor di belakangnya.

Load More