Tak heran jika banyak pasangan suami istri yang memilih memelihara burung ini sebagai simbol ketenangan rumah tangga.
3. Dapat Melihat Makhluk Gaib
Mitos ketiga ini mulai menyentuh sisi mistis. Beberapa masyarakat percaya bahwa burung tekukur memiliki kemampuan untuk merasakan atau bahkan melihat kehadiran makhluk gaib.
Jika burung tiba-tiba menjadi gelisah, mengepakkan sayap tanpa sebab, atau mengeluarkan suara keras di malam hari, hal itu dianggap sebagai pertanda adanya “penghuni tak kasat mata” yang sedang melintas.
Dalam beberapa kasus, burung ini dianggap sebagai “alarm spiritual” yang dapat memberikan peringatan dini terhadap gangguan makhluk halus.
4. Membawa Keberuntungan Secara Umum
Selain diyakini mendatangkan rezeki dan kedamaian rumah tangga, burung tekukur juga dipercaya mampu membawa keberuntungan dalam berbagai aspek kehidupan.
Baik itu dalam urusan pekerjaan, bisnis, pendidikan, hingga percintaan, tekukur dianggap bisa menjadi pembuka jalan dan pemancar energi positif.
Oleh karena itu, tidak sedikit orang yang memelihara burung ini dengan harapan hidupnya akan menjadi lebih lancar dan penuh peluang.
Baca Juga: Burung Perkutut dalam Tradisi Jawa: Sering Dikaitkan dengan Simbol Kedekatan dengan Alam Gaib
5. Digunakan dalam Ritual Pesugihan
Mitos terakhir ini mungkin yang paling kontroversial. Burung tekukur, terutama yang berwarna tertentu atau memiliki ciri khas fisik tertentu, kabarnya sering digunakan dalam praktik pesugihan—ritual spiritual yang bertujuan memperoleh kekayaan, kekuasaan, atau jodoh secara instan.
Dalam praktik ini, burung tekukur dianggap sebagai medium untuk berkomunikasi dengan makhluk halus atau bahkan sebagai tumbal dalam perjanjian gaib.
Kepercayaan ini membuat tekukur menjadi simbol spiritual yang memiliki kekuatan dua sisi, positif dan negatif, tergantung dari niat pemiliknya.
Meski belum ada bukti ilmiah yang mendukung mitos-mitos tersebut, kisah tentang burung tekukur dan segala aura mistisnya tetap bertahan di tengah masyarakat.
Kepercayaan ini diwariskan dari generasi ke generasi, menjadi bagian dari budaya lokal yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota