SuaraJawaTengah.id - Jawa Tengah kini tengah menghadapi ancaman serius di bidang kesehatan masyarakat. Lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi dalam dua tahun terakhir menjadi sinyal bahaya yang tidak boleh diabaikan.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sarif Abdillah, menyerukan langkah konkret dan masif dari pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota, disertai dengan keterlibatan aktif masyarakat untuk menekan penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut.
"DBD masih terus menjadi ancaman di Jawa Tengah. Bahkan tahun 2024 kemarin, ada peningkatan kasus yang drastis," tegas Sarif pada Senin (16/6/2025), merespons data terbaru dari Dinas Kesehatan Provinsi.
Pernyataan Sarif bukan tanpa alasan. Data menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2024, jumlah kasus DBD di Jawa Tengah mencapai 17.028 kasus, melonjak tajam dibanding tahun sebelumnya yang hanya 6.517 kasus pada 2023.
Bahkan jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencatat 12.476 kasus, peningkatan tahun 2024 tetap mencolok.
Lebih miris lagi, dari total kasus pada 2024 itu, tercatat 247 orang meninggal dunia akibat infeksi virus dengue, menjadikan penyakit ini sebagai salah satu penyebab kematian yang signifikan di provinsi ini.
Kabupaten Banyumas tercatat sebagai wilayah dengan jumlah kasus tertinggi pada 2024, yakni sebanyak 2.144 kasus. Angka tersebut terus meningkat dan menunjukkan bahwa upaya pencegahan selama ini belum maksimal.
Kondisi serupa juga masih terjadi di awal tahun 2025. Dalam triwulan pertama tahun ini saja, sudah tercatat 3.910 kasus DBD, dengan angka kematian mencapai 41 orang. Kabupaten Brebes dan Kendal menjadi daerah dengan kematian tertinggi, masing-masing mencatat 8 orang meninggal akibat DBD.
"Gerakan pencegahan dan penanganan kasus harus sesegera mungkin dilakukan. Kampanye 3M Plus yang merupakan bagian dari gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus dilakukan secara berkesinambungan," lanjut Sarif, menekankan pentingnya tindakan sistematis dari semua pihak.
Baca Juga: Waspada! DBD di Semarang Renggut 3 Nyawa, Tembalang Jadi Daerah Rawan
Sarif menggarisbawahi bahwa upaya pencegahan seperti menguras, menutup, dan mendaur ulang wadah air (3M) harus menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat sehari-hari.
Ia juga mendorong agar gerakan fogging, edukasi, dan pemantauan jentik nyamuk lebih digiatkan lagi, terutama di daerah-daerah endemis.
Selain tindakan langsung di lapangan, Sarif juga menyoroti pentingnya edukasi dan penyadaran publik. Ia menilai bahwa masyarakat masih banyak yang belum memahami gejala awal DBD serta langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan sebelum mendapat penanganan medis.
"Pemahaman masyarakat menyangkut gejala dan langkah awal untuk mengatasi DBD harus ditingkatkan dan menjadi pengetahuan publik. Dengan begitu, kita bisa mengakselerasi proses penanganan jika ada warga yang terjangkit," ujarnya.
Peringatan Hari Demam Berdarah ASEAN yang jatuh setiap 15 Juni, menurutnya, seharusnya dijadikan momentum untuk menggugah kesadaran masyarakat serta memperkuat kolaborasi lintas sektor.
Peringatan ini, kata Sarif, bukan sekadar seremonial, melainkan kesempatan untuk membangun kesadaran kolektif terhadap bahaya penyakit tropis ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran