SuaraJawaTengah.id - Di tengah memanasnya situasi geopolitik global, dunia kembali dibuat resah oleh konflik bersenjata antara Iran dan Israel.
Serangan rudal balasan, serangan udara, hingga ancaman terbuka dari kedua negara menjadi konsumsi berita harian yang mengerikan.
Ketegangan meningkat setelah Amerika Serikat menyatakan komitmennya untuk membela Israel, sebuah langkah yang dikhawatirkan dapat menyeret negara-negara besar lainnya dan membuka jalan menuju Perang Dunia Ketiga.
Banyak pengamat, tokoh agama, dan netizen menyamakan potensi perang besar ini dengan Al-Malhamah Al-Kubra, atau perang besar akhir zaman dalam tradisi Islam. Lalu, apakah konflik ini benar merupakan bagian dari tanda-tanda besar menjelang hari kiamat?
Ulama karismatik Buya Yahya pun turut menanggapi kekhawatiran umat mengenai isu tersebut. Dalam sebuah sesi tanya jawab, beliau menjawab langsung pertanyaan dari jemaah yang menanyakan keterkaitan antara Perang Dunia Ketiga dengan tanda-tanda kiamat besar.
Malhamah Kubra Tak Bisa Disamakan Begitu Saja
Buya Yahya mengawali penjelasannya dengan menegaskan bahwa perang bisa saja terjadi kapan saja, di mana saja. Namun, mengaitkan setiap peperangan besar seperti Rusia-Ukraina atau Iran-Israel dengan Al-Malhamah Al-Kubra perlu kehati-hatian.
“Perang bisa saja terjadi kapan saja. Tapi dijadikan itu sesuai dengan Al-Qur’an Malhamah Kubra tidak bisa. Mungkin iya, tapi tidak,” ujar Buya Yahya dalam ceramahnya yang diunggah oleh YouTube Buya Yahya..
Dengan kata lain, meski banyak kesamaan secara kasat mata yakni perang besar yang melibatkan banyak negara tidak serta-merta menjadikannya sebagai Al-Malhamah Al-Kubra.
Baca Juga: MUI Haramkan Beli Produk Pro Israel, Buya Yahya Sepakat: Itu Bab Iman!
Buya menekankan bahwa perang akhir zaman yang sesungguhnya akan terjadi bersamaan dengan tanda-tanda besar kiamat lainnya, seperti munculnya Imam Mahdi, turunnya Nabi Isa, dan munculnya Dajjal.
Jangan Sibuk Menebak Tanda Kiamat, Tapi Damailah dengan Sekitar
Alih-alih menghabiskan energi menafsirkan bahwa setiap konflik global sebagai tanda kiamat, Buya Yahya justru mengajak umat untuk introspeksi diri.
Ia menekankan bahwa ketimbang sibuk memikirkan perang di belahan dunia lain, lebih baik kita memastikan rumah tangga dan kehidupan sosial kita sendiri dalam keadaan damai.
“Bagus orang punya pikiran begitu (ingin mendamaikan perang), tapi damai dulu dong ente sama istri ente, damai dong sama suami ente, damai dong sama sepupu ente,” sindir Buya dengan gaya khasnya yang jenaka namun dalam makna.
Menurut Buya, kiamat memang akan datang. Namun bukan berarti kita harus menyambutnya dengan kekhawatiran yang berlebihan dan kecenderungan menghubung-hubungkan setiap peristiwa besar dengan ayat-ayat Al-Qur’an secara serampangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC