Budi Arista Romadhoni
Rabu, 25 Juni 2025 | 15:48 WIB
Ilustrasi berdoa saat menyambut malam 1 suro. [Freepik.com/Freepik]

Beliau menegaskan bahwa Islam tidak mengenal hari sial, dan semua malam adalah ciptaan Allah yang sama-sama baik. Justru, malam 1 Muharram seharusnya dimaknai sebagai malam yang penuh berkah untuk memulai kebajikan.

Spirit Hijrah: Perubahan Diri, Bukan Sekadar Kalender

Gus Baha menegaskan bahwa hijrah bukan sekadar berpindah tahun, tetapi berpindah dari kemaksiatan menuju ketaatan, dari kelalaian menuju kesadaran.

Maka, amalan terbaik pada malam 1 Suro adalah memperbarui niat dan menyusun langkah-langkah perbaikan diri.

Beliau mengajak umat untuk lebih jujur dalam beragama, menjadikan malam 1 Suro sebagai titik balik untuk menjadi pribadi yang lebih dekat kepada Allah, bukan malah tenggelam dalam simbolisme kosong.

Malam 1 Suro menurut Gus Baha adalah saat yang sangat spiritual, bukan sekadar budaya. Di tengah banyaknya ritual masyarakat, beliau menekankan pentingnya kembali pada amalan yang bersumber dari ajaran Rasulullah: salat, doa, tobat, dan muhasabah.

Dengan menghayati malam 1 Suro sebagai malam hijrah menuju kebaikan, kita tidak hanya memperingati awal tahun Hijriyah, tetapi juga menapaki jalan baru yang lebih terang dalam kehidupan beragama.

Kontributor : Dinar Oktarini

Baca Juga: Gus Baha: Anak-Anak di Masjid Bukan Gangguan, Ramadan Saatnya Merangkul!

Load More