SuaraJawaTengah.id - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri melayangkan sentilan menohok kepada para kader dari Jawa Tengah (Jateng).
Peringatan keras ini menjadi sinyal kekecewaan mendalam setelah provinsi yang selama ini dikenal sebagai 'Kandang Banteng' itu jebol pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu.
Momen tersebut terjadi saat Megawati memberikan arahan dalam forum terhormat partai, Kongres ke-6 PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, pada Sabtu (2/8/2025).
Secara khusus, ia meminta seluruh jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Tengah untuk berdiri di hadapan ribuan kader lainnya.
Di panggung utama, dengan nada tegas, Megawati secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya dan memberikan peringatan agar kekalahan memalukan itu tidak terulang kembali.
"Awas lho, jangan memalukan saya lagi lho. Ah, nggak usah teriak-teriak. Yang penting kerjaan. Itu adalah arahan saya," kata Megawati.
Sentilan keras ini tak bisa dilepaskan dari hasil Pilpres 2024, di mana pasangan calon yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, justru kalah telak di Jawa Tengah.
Ironisnya, Ganjar merupakan mantan gubernur provinsi tersebut selama dua periode. Kemenangan di lumbung suara PDIP itu direbut oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Kekalahan ini seolah menjadi tamparan keras, mengingat sejarah panjang dominasi PDIP di wilayah tersebut.
Baca Juga: Tak Mau Dicurangi, DPP PDIP Bentuk 10 Ribu Posko Hukum di Jateng untuk Kawal Pilkada
Megawati pun bernostalgia mengenai masa-masa kejayaan saat ia merintis karier politiknya.
Ia mengingatkan para kader bahwa Jawa Tengah adalah basis utama yang selalu menyumbang kemenangan besar bagi partai.
"Tiga kali berturut, menang terus. Jawa Tengah," ujar Megawati, mengenang kembali masa ketika ia mulai aktif di Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 1986 dan lolos ke parlemen setahun kemudian.
Menurut Megawati, kekalahan di Kandang Banteng terjadi karena kader mulai jauh dari rakyat dan terlalu asyik dengan retorika politik.
Ia menekankan bahwa loyalitas dan kekuatan sejati seorang kader bukan diukur dari kemampuan berpidato, melainkan dari kerja nyata di tengah masyarakat.
“Saya tidak butuh kader yang hanya pandai beretorika. Saya butuh kader yang rela turun ke bawah, ke akar rumput,” tegas Presiden ke-5 Republik Indonesia itu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota