Budi Arista Romadhoni
Kamis, 21 Agustus 2025 | 19:53 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, justru meminta agar penyuluhan antikorupsi digencarkan secara masif. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Sebuah langkah tak terduga datang dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Di saat provinsi ini baru saja dinobatkan sebagai peraih skor Survei Penilaian Integritas (SPI) tertinggi se-Indonesia pada 2024, Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, justru meminta agar penyuluhan antikorupsi digencarkan secara masif.

Permintaan untuk 'tancap gas' ini disampaikan Sumarno dalam acara Sosialisasi Penguatan Integritas di Wisma Perdamaian, Semarang, pada Kamis (21/8/2025).

Menurutnya, pencapaian skor integritas yang tinggi bukanlah alasan untuk berpuas diri, melainkan momentum untuk memperkuat benteng pertahanan terhadap praktik korupsi hingga ke akar rumput.

Sumarno secara khusus mengapresiasi kerja keras Forum Komunitas Penyuluh Anti Korupsi dan Ahli Pembangun Integritas Jawa Tengah (Kompak Api) yang dinilai intensif melakukan edukasi.

Namun, ia merasa jumlah dan jangkauan para penyuluh ini masih perlu ditingkatkan berkali-kali lipat.

Menurutnya, luasnya wilayah Jawa Tengah menjadi tantangan utama. Upaya pencegahan korupsi tidak akan efektif jika hanya terpusat di level provinsi.

Oleh karena itu, ia mendorong agar gerakan ini merambah ke seluruh lini, mulai dari sekolah, pemerintah kabupaten/kota, hingga ke tingkat desa.

"Harus dibangun semua. Budaya anti korupsi tidak hanya di pemerintahan, tetapi juga dapat melibatkan swasta," tandas Sumarno.

Langkah proaktif Jateng ini mendapat sorotan langsung dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca Juga: Hari Jadi ke-80 Provinsi Jateng, Ahmad Luthfi Ungkap Prestasi: Dari Investasi hingga Serapan Kerja

Satgas Sertifikasi dan Pemberdayaan Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK, Sugiarto, mengungkapkan alasan mengapa Jawa Tengah dipilih sebagai lokasi sosialisasi nasional.

Sugiarto membeberkan, Jawa Tengah berhasil meraih skor SPI 79,5 pada 2024. Angka ini merupakan yang tertinggi untuk kategori provinsi besar dan secara signifikan melampaui indeks integritas nasional yang berada di skor 71,53.

"Skor tersebut sekaligus melampaui indeks integritas nasional 2024, yang meraih skor 71,53," kata Sugiarto, menegaskan posisi superior Jateng.

Dukungan untuk memperbanyak penyuluh juga datang dari level nasional.

Ketua Forum Perkumpulan Penyuluh Antikorupsi Nasional (Perpakinas), Yudi Ismono, menjelaskan bahwa organisasinya saat ini mewadahi 46 forum antikorupsi dengan total 6.000 anggota bersertifikat KPK.

Dari jumlah tersebut, sekitar 600 orang berasal dari Jawa Tengah, menjadi salah satu kontingen terbesar.

Load More