Budi Arista Romadhoni
Senin, 08 September 2025 | 16:17 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengukuhkan pengurus Lembaga Fasilitasi dan Sinergitas Pesantren (LFSP) Provinsi Jawa Tengah periode 2025–2030 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, pada Senin, 8 September 2025. [Dok Humas]

Dengan adanya LFSP, pemetaan dan pengembangan potensi pesantren diharapkan menjadi lebih terarah untuk mewujudkan visi pesantren hebat.

Ketua LFSP Jawa Tengah, Hasyim Muhammad, menyatakan pihaknya akan segera bergerak cepat.

Setelah penataan organisasi, fokus utama adalah penyusunan program kerja yang akan dibahas dalam rapat penganggaran pada Oktober mendatang.

“Pada Oktober nanti, Insyaa Allah akan ada rapat penganggaran. Saat ini, terkait beasiswa luar negeri, kita siapkan program, juknis, dan mekanisme rekrutmen. Untuk tahap awal, kerja sama dengan 40 perguruan tinggi dalam negeri bisa segera dilaksanakan,” jelasnya.

Hasyim menambahkan, kehadiran LFSP merupakan pengakuan bahwa peran pesantren kini semakin krusial dalam pembangunan sumber daya manusia yang tidak hanya menguasai ilmu agama.

“Pesantren tidak hanya fokus di ilmu agama, tapi juga ilmu umum dan persoalan sosial. Lembaga ini akan memfasilitasi sinergi program Pemprov dengan pesantren, agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat luas,” pungkasnya.

Load More