- Getuk lahir di masa krisis Jepang, simbol keteguhan dan kreativitas rakyat mengolah singkong jadi pangan.
- Filosofi singkong dan kelapa ajarkan kesederhanaan, ketulusan, dan kebermanfaatan dalam hidup manusia.
- Dari Grebeg Getuk hingga inovasi modern, getuk jadi warisan budaya Jawa yang terus hidup lintas generasi.
Sebagai makanan tradisional yang tersebar di seluruh Jawa, getuk memiliki banyak varian sesuai dengan daerah asalnya. Setiap daerah memberi sentuhan khas yang membuat rasa dan tampilannya berbeda.
a. Getuk Pisang (Kediri) – Campuran singkong dan pisang yang menghasilkan aroma harum dan rasa manis alami.
b. Getuk Goreng (Sokaraja, Banyumas, Purwokerto) – Varian yang digoreng hingga renyah di luar dan lembut di dalam, sering dijadikan oleh-oleh khas.
c. Getuk Kurung (Klaten) – Dibungkus daun pisang dan dikukus kembali, memberi aroma alami dan rasa gurih lembut.
d. Getuk Lindri (Magelang) – Paling populer dengan bentuk panjang seperti mi dan warna-warni menarik.
e. Getuk Kriyik (Magelang) – Teksturnya lebih padat dan renyah karena digoreng setelah ditumbuk.
Keragaman ini memperlihatkan betapa luasnya kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan sederhana. Meski berbeda bentuk dan rasa, semuanya membawa satu kesamaan: cita rasa manis yang menenangkan.
3. Tradisi Grebeg Getuk di Magelang
Magelang, sebagai kota kelahiran getuk, merayakan makanan tradisional ini lewat acara tahunan Grebeg Getuk. Dalam festival tersebut, warga menyusun getuk menjadi dua gunungan besar yang kemudian diarak keliling kota.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Asal Mula Serabi, Jajanan Pasar yang Tak Lekang Zaman
Arak-arakan ini disertai gamelan dan tari tradisional, menambah semarak suasana. Setelah prosesi selesai, gunungan getuk akan diperebutkan oleh masyarakat. Perebutan ini bukan sekadar seru-seruan, tetapi melambangkan semangat berbagi rezeki dan kebersamaan warga.
Tradisi ini sekaligus menjadi bentuk penghormatan terhadap sejarah dan budaya lokal. Lewat Grebeg Getuk, generasi muda diingatkan agar tidak melupakan makanan tradisional yang menjadi bagian dari identitas Magelang.
4. Getuk di Era Modern
Meski berasal dari masa sulit, getuk justru mampu beradaptasi di era modern. Kini, makanan ini bisa ditemui di berbagai bentuk dan kemasan. Banyak kafe, toko oleh-oleh, dan UMKM yang berinovasi menghadirkan getuk modern dengan tampilan menarik.
Ada yang menambahkan keju parut, cokelat, bahkan rasa matcha dan stroberi. Ada pula getuk yang dikemas seperti dessert box, menjadikannya tampak lebih kekinian tanpa meninggalkan rasa aslinya.
Inovasi ini membuktikan bahwa getuk bukan sekadar peninggalan masa lalu, tetapi warisan yang bisa terus dikembangkan sesuai zaman.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota