- Investasi $200 Juta dari Malaysia untuk pabrik pengelolaan limbah plastik dan elektronik di KEK Batang.
- Proyek ambisius ini ditargetkan menyerap hingga 3.500 tenaga kerja, menopang pertumbuhan ekonomi Jateng.
- Kemitraan strategis ini sejalan dengan konsep ESG, dekarbonisasi, dan ekonomi sirkular nasional.
SuaraJawaTengah.id - Jawa Tengah bersiap menyambut era baru pengelolaan sampah berbasis teknologi tinggi dengan masuknya investasi jumbo senilai USD 200 juta, atau setara dengan lebih dari Rp 3,2 triliun.
Investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) ini difokuskan untuk membangun pabrik pengelolaan limbah plastik dan elektronik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang.
Pengumuman strategis ini mengemuka usai penandatanganan kerjasama antara PT Green Java Solution (Malaysia) dan PT Maju Selaras Sejahtera (Indonesia) yang berlangsung di Kota Semarang, Jumat, 7 November 2025.
Perjanjian tersebut disaksikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menandai komitmen serius pemerintah daerah terhadap proyek ambisius ini.
Kolaborasi dua perusahaan ini direncanakan akan mendirikan fasilitas di atas lahan seluas 80 hektare.
Proyek ini tidak hanya dilihat sebagai solusi lingkungan, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi regional dan pembuka ribuan lapangan kerja baru.
Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menegaskan bahwa investasi ini merupakan sinyal positif bagi iklim investasi di provinsi tersebut.
Ia berharap, langkah ini akan menjadi pemantik bagi investor internasional lain untuk melirik Jawa Tengah, khususnya investor dari Malaysia, didukung fasilitas penerbangan langsung Kuala Lumpur-Semarang yang sudah tersedia.
Menurut Sumarno, hadirnya industri pengelolaan limbah modern ini diharapkan mampu memberikan dampak ganda.
Baca Juga: Waspada! Jawa Tengah Diprediksi Diguyur Hujan intensitas Sedang Disertai Petir dan Angin Kencang
Selain membuat lingkungan lebih lestari, ia juga menekankan pentingnya aspek sosial ekonomi. "Kami juga berharap bisa menyerap banyak tenaga kerja," katanya.
Diperkirakan, pabrik ini akan menyerap tenaga kerja lokal hingga 3.500 orang, menawarkan prospek pekerjaan yang signifikan bagi generasi muda di Jawa Tengah.
Director PT. Green Java Solution, Nicholas, menyampaikan bahwa pembangunan pabrik ditargetkan dimulai pada Desember 2025, dengan target operasional pada Juni 2026.
Untuk menunjang operasional raksasa ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Kapasitas pengolahan ditargetkan mampu mencapai 100 juta ton per tahun. "Kami berharap dapat dukungan dari Pak Gubernur Jawa Tengah," katanya.
Investasi Dipicu Konektivitas Penerbangan
Komisaris Utama PT. Maju Selaras Sejahtera, Kukrit Suryo Wicaksono, mengungkapkan bahwa masuknya investasi Malaysia ini merupakan respons konkret dalam menjalankan instruksi Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
BRI BO Slawi Gelar Cek Kesehatan dan Donor Darah Gratis, Wujud Peduli Masyarakat
-
7 Tempat Wisata Rembang Viral dan Hits Ini Siap Jadi Favorit Libur Akhir Tahun 2025
-
Kampung Natal Saloka 2025: Perayaan Nataru Penuh Kearifan Lokal dan Rekor Dunia!
-
PT Semen Gresik Kucurkan Rp1,05 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur Jalan Enam Desa
-
BRI Konsisten Salurkan Bantuan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Korban Bencana di Sumatera