- Segera lepas kedua kutub aki mobil untuk menghentikan aliran listrik guna mencegah korsleting pada komponen elektronik sensitif.
- Jangan pernah mencoba menyalakan mesin setelah mobil terendam karena berisiko menyebabkan *water hammer* fatal pada ruang bakar.
- Hubungi layanan derek atau asuransi, periksa kontaminasi air pada semua oli, dan keringkan interior mobil secepatnya.
SuaraJawaTengah.id - Musim hujan kembali tiba dan berbagai wilayah di Indonesia mulai menghadapi potensi banjir besar. Banyak pemilik kendaraan terjebak dalam situasi darurat ketika air naik tiba tiba dan mobil terendam di garasi, parkiran, atau bahkan saat melintas jalan yang tergenang.
Kondisi tersebut sering membuat panik. Namun keputusan yang salah justru dapat menyebabkan kerusakan fatal pada mesin dan sistem kelistrikan mobil.
Biaya perbaikan akibat banjir tidak main main. Dalam banyak kasus, kerusakan bisa menelan biaya puluhan bahkan ratusan juta rupiah jika mesin mengalami water hammer, korsleting kelistrikan, atau transmisi jebol.
Untuk menghindari kerusakan besar, berikut lima pertolongan pertama yang harus dilakukan ketika mobil terendam banjir. Langkah langkah ini berdasarkan penjelasan teknis dari praktisi otomotif profesional.
1. Lepas Aki Mobil untuk Mencegah Korsleting
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencabut kutub aki, baik positif maupun negatif.
Tujuannya untuk menghentikan aliran listrik agar tidak terjadi korsleting pada ECU, fuse box, sensor, dan modul elektronik lain yang sensitif terhadap air.
Gunakan kunci ukuran 10 untuk membuka terminal aki. Pastikan kedua kutub dilepas, bukan hanya satu. Jika aki ikut terendam, pindahkan ke tempat aman dan kering.
Banyak kasus menunjukan bahwa korsleting pada mobil terendam air terjadi karena pemilik membiarkan aki tetap terpasang. Akibatnya komponen elektronik terbakar dan menyebabkan kerusakan lanjutan yang lebih mahal.
Baca Juga: Awal Pekan Cuan: 4 Link DANA Kaget Siap Bikin Kantong Tebal Rp99 Ribu, Jadi Penyemangat Hari Ini!
2. Jangan Pernah Starter Mobil
Kesalahan paling umum yang dilakukan pemilik mobil adalah mencoba menyalakan mesin ketika air sudah mulai surut.
Jika air masuk ke filter udara lalu masuk ke ruang bakar, saat mesin distarter akan terjadi water hammer.
Water hammer adalah kondisi ketika piston menekan air di ruang bakar, menggantikan peran udara. Dampaknya sangat fatal dan dapat menyebabkan piston bengkok, connecting rod patah, serta blok mesin retak.
Mesin yang mengalami water hammer biasanya membutuhkan overhaul besar. Biayanya bisa sangat tinggi dan membutuhkan waktu pengerjaan lama.
Selain itu, jika Anda memiliki asuransi, menyalakan mobil setelah terendam dapat menggugurkan klaim karena dianggap kelalaian pemilik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Lelang on The Street, BRI Sapa Warga di CFD Blora, Kenalkan Peluang Investasi dan Kemudahan BRImo
-
La Suntu Tastio: Layanan Digital BRI Membuat Pengelolaan Keuangan Usaha Jadi lebih Praktis
-
Kolaborasi Lintas Budaya, BRI dan PSMTI Jawa Tengah Gelar Pengajian Kebangsaan di MAJT Semarang
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen
-
Urat Nadi Aceh Pulih! Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Mobilitas Kembali Normal