Budi Arista Romadhoni
Rabu, 03 Desember 2025 | 10:47 WIB
Ilustrasi mobil terendam banjir. [Freepik.com/Alexandre Rotenberg]
Baca 10 detik
  • Segera lepas kedua kutub aki mobil untuk menghentikan aliran listrik guna mencegah korsleting pada komponen elektronik sensitif.
  • Jangan pernah mencoba menyalakan mesin setelah mobil terendam karena berisiko menyebabkan *water hammer* fatal pada ruang bakar.
  • Hubungi layanan derek atau asuransi, periksa kontaminasi air pada semua oli, dan keringkan interior mobil secepatnya.

SuaraJawaTengah.id - Musim hujan kembali tiba dan berbagai wilayah di Indonesia mulai menghadapi potensi banjir besar. Banyak pemilik kendaraan terjebak dalam situasi darurat ketika air naik tiba tiba dan mobil terendam di garasi, parkiran, atau bahkan saat melintas jalan yang tergenang.

Kondisi tersebut sering membuat panik. Namun keputusan yang salah justru dapat menyebabkan kerusakan fatal pada mesin dan sistem kelistrikan mobil.

Biaya perbaikan akibat banjir tidak main main. Dalam banyak kasus, kerusakan bisa menelan biaya puluhan bahkan ratusan juta rupiah jika mesin mengalami water hammer, korsleting kelistrikan, atau transmisi jebol.

Untuk menghindari kerusakan besar, berikut lima pertolongan pertama yang harus dilakukan ketika mobil terendam banjir. Langkah langkah ini berdasarkan penjelasan teknis dari praktisi otomotif profesional.

1. Lepas Aki Mobil untuk Mencegah Korsleting

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencabut kutub aki, baik positif maupun negatif.

Tujuannya untuk menghentikan aliran listrik agar tidak terjadi korsleting pada ECU, fuse box, sensor, dan modul elektronik lain yang sensitif terhadap air.

Gunakan kunci ukuran 10 untuk membuka terminal aki. Pastikan kedua kutub dilepas, bukan hanya satu. Jika aki ikut terendam, pindahkan ke tempat aman dan kering.

Banyak kasus menunjukan bahwa korsleting pada mobil terendam air terjadi karena pemilik membiarkan aki tetap terpasang. Akibatnya komponen elektronik terbakar dan menyebabkan kerusakan lanjutan yang lebih mahal.

Baca Juga: Awal Pekan Cuan: 4 Link DANA Kaget Siap Bikin Kantong Tebal Rp99 Ribu, Jadi Penyemangat Hari Ini!

2. Jangan Pernah Starter Mobil

Kesalahan paling umum yang dilakukan pemilik mobil adalah mencoba menyalakan mesin ketika air sudah mulai surut.

Jika air masuk ke filter udara lalu masuk ke ruang bakar, saat mesin distarter akan terjadi water hammer.

Water hammer adalah kondisi ketika piston menekan air di ruang bakar, menggantikan peran udara. Dampaknya sangat fatal dan dapat menyebabkan piston bengkok, connecting rod patah, serta blok mesin retak.

Mesin yang mengalami water hammer biasanya membutuhkan overhaul besar. Biayanya bisa sangat tinggi dan membutuhkan waktu pengerjaan lama.

Selain itu, jika Anda memiliki asuransi, menyalakan mobil setelah terendam dapat menggugurkan klaim karena dianggap kelalaian pemilik.

Load More