Setelah dewasa, Sinyo mengaku baru berani memegang Tejo. Ia mengaku belum pernah digigit atau pun diserang hewan melata itu. "Ular king kobra ini tidak bisa jinak. Makanya saya membatasi diri untuk melakukan kontak langsung dengan si ular," jelasnya.
Saat masih kecil, Tejo pernah mengalami sakit dan hampir dua bulan tidak mau makan. Saat itu, ia membawanya ke dokter hewan, tetapi malah ditolak dokter hewan karena tidak berani mengobati hewan ini.
"Si Tejo ini dari kecil memang agresif. Sampai sekarang pun tetap galak, karena sudah menjadi karakternya," kata dia.
Setelah bertahun-tahun merawat si Tejo hingga sekarang, Sinyo mengaku sudah menemukan chemistry dengan si ular. Ia pun beranggapan si ular pun juga sudah nyaman dengannya. Hal itu dibuktikan dengan si Tejo tidak pernah menyerangnya meski berada di lokasi yang sama.
Baca Juga:Ular King Kobra Ditangkap di Bekasi, Begini Penampakanya
Ia pun kerap tidur bersama si Tejo di kamarnya. Bahkan, tubuh Sinyo kerap dilewati sang raja kobra. Tetapi Tejo tidak pernah menyerang atau menggigitnya.
Meski demikian, ia mengaku kadang ada rasa takut. Terlebih ular jenis ini karakternya tidak bisa jinak dan memiliki bisa paling mematikan. Saat istrinya di rumah, Sinyo selalu mengandangkan Tejo karena khawatir akan menyerang istrinya yang belum terlalu dikenal.
"Istri saya saat ini kan kuliah di Solo. Kalau pulang ke rumah ya pasti saya taruh ke kandang. Ya ada ketakutan juga," kata dia.
Tejo diberi makan sepekan sekali. Pakannya memang khusus ular. Ini dilakukan supaya ular itu mengonsumsi sesuai rantai makanannya.
Baca Juga:12 Ekor King Kobra Sepanjang 2 Meter Teror Komplek Timah Depok