SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 47.663 nasabah di Jawa Tengah (Jateng) terkena dampak dari pandemi virus corona. Mereka mengalami kesulitan membayarkan angsuran bank karena perekonomian mereka terganggu selama pandemi corona berlangsung.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, angka tersebut merupakan laporan yang ia terima per 3 April 2020 lalu. Total kredit dari puluhan ribu nasabah itu mencapai Rp 11,03 triliun.
"Banyak warga kesulitan dalam membayar angsuran kredit di bank dan di lembaga pembiayaan," kata Ganjar Pranowo melalui akun Twitter @ganjarpranowo, Rabu (8/4/2020).
Ganjar Pranowo mengajak kepada seluruh warganya yang mengalami kesulitan membayar angsuran kredit selama pandemi corona untuk mengajukan restrukturisasi kredit atau keringanan pembayaran.
Baca Juga:APD Diduga Bekas Pakai Dibuang di Got Jagakarsa, Polisi Turun Tangan
Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan telah menerbitkan kebijakan restrukturisasi kredit. Hingga Senin, sudah ada 10.049 debitur yang mengajukan restrukturisasi dengan total kredit Rp 3,7 triliun.
"Bagi bapak ibu yang belum mengajukan silakan segera mengajukan," ungkapnya.
Dengan dikeluarkannya kebijakan dari OJK tersebut, seluruh bank khususnya milik pemerintah dan yang lainnya telah sepakat membantu masyarakat meringankan pembayaran. Mereka juga sepakat untuk mempermudah pengajuan restrukturisasi.
Ganjar meminta kepada warganya untuk segera melaporkan kepadanya bila ditemui ada bank tertentu yang mempersulit pengurusan keringanan kredit.
"Jika bapak ibu nanti dipersulit waktu mengurus keringanan kredit laporkan langsung ke saya atau kontak langsung ke OJK," ungkapnya.
Baca Juga:Pemerintah Pastikan Harga Sembako Stabil Jelang Ramadan