Cerita Pedagang Mi Saat Corona: Pembeli Sepi, Elpiji Raib Diembat Maling

Padahal tabung elpiji ukuran tiga kilogram yang belum dipakai itu sudah diikat dengan rantai

Bangun Santoso
Senin, 20 April 2020 | 08:40 WIB
Cerita Pedagang Mi Saat Corona: Pembeli Sepi, Elpiji Raib Diembat Maling
Sebagai ilustrasi warung mi ayam. (suara.com/Welly Hidayat)

SuaraJawaTengah.id - Di tengah geger pandemi virus corona, kawanan maling membobol sebuah warung mi ayam yang berlokasi di Jalan Cawas-Bayat, Gowangsan, Bawak, Cawas, Klaten, Provinsi Jawa Tengah pada Minggu (19/4/2020).

Kawanan pencuri itu menggondol dua tabung elpiji di warung mi ayam tersebut. Informasi yang dihimpun Solopos.com (jaringan Suara.com), kawanan pencuri membobol warung mi ayam milik Naryoto (51) warga Bawak, Cawas, Minggu dini hari.

Mereka membawa kabur dua tabung elpiji ukuran 3 kg dari warung tersebut.

Aksi maling di Cawas, Klaten, itu kali pertama diketahui pemilik warung setelah memperoleh informasi dari warga di sekitar. Pencuri menjebol pintu sebelum merusak salah satu kaki meja di dalam warung.

Baca Juga:Pencuri Motor di Parkiran Hotel Ditangkap saat Asik Jalan-jalan

Tabung elpiji 3 kg yang belum dipakai pemiliknya itu diikat dengan rantai dan dililitkan di salah satu kaki meja di warung tersebut.

“Saya sendiri juga heran. Masak tabung elpiji 3 kg juga dicuri. Harganya sebenarnya tidak seberapa [Rp125.000 per tabung]. Saat pencurian itu bapak memang libur,” kata salah seorang anak Naryoto, Rizki Wulansari (23) saat ditemui wartawan di rumahnya, Minggu.

Rizki mengatakan, saat warung mi ayam milik bapaknya itu disatroni maling, warung dalam kondisi tertutup. Sementara yang empunya warung tidak tidur di warung.

Dibobol Empat Kali

Naryoto tidur di rumahnya yang berjarak kurang lebih 1 km dari warung mi ayam tersebut.

Baca Juga:Bocah Pencuri BH dan Celana Dalam Warga Dianiaya, Ini Respons Ganjar

“Yang tak habis pikir di lokasi itu tergolong ramai karena berada di jalan Cawas-Bayat. Saat kejadian, ada warga di sebelah warung mendengar bunyi pating glodak. Tapi, warga tersebut mengira suara itu ulah tikus,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak