Kisah Sederhana Sedekah Sepatu Membantu Langkah Kaki Penerus Bangsa

Sedekah sepatu bermula karena keinginan Ita sendiri. Ia melihat koleksi sepatu milik suaminya, anaknya dan dirinya yang lebih banyak tergeletak tak terpakai.

Chandra Iswinarno
Senin, 29 Juni 2020 | 17:00 WIB
Kisah Sederhana Sedekah Sepatu Membantu Langkah Kaki Penerus Bangsa
Santri di Ponpes Baitul Quran Desa Maribaya Kecamatan Karanganyar Kabupaten Purbalingga menerima sepatu dari Sedekah Sepatu. [Dok. Yuspita Palupi]

SuaraJawaTengah.id - Minggu (21/6/2020) pagi, Nenek Remin tampak tersenyum lebar di teras rumahnya yang berada di Desa Sumampir Kecamatan Rembang Purbalingga.

Kegembiraannya memuncak, lantaran sang cucu Fajar (13) yang baru saja lulus dari bangku sekolah dasar (SD) menerima pemberian sepasang sepatu secara cuma-cuma.

Selama ini, Nini Remin terpaksa mengasuh cucunya sendirian, lantaran Ibu Fajar telah lama meninggal. Fajar berusia 40 hari, sedangkan ayahnya merantau tanpa ada kabar lagi.

“Saya sendiri nggak ada penghasilan,” kata Nini Remin seperti dilansir dari Purwokertokita.com.

Baca Juga:Seniman Jateng Salurkan Donasi Rp 425 Juta

“Saya belum tahu, Fajar nanti meneruskan sekolah atau tidak,” lanjutnya.

Pegiat sosial Sedekah Sepatu Layak Pakai, Yuspita Palupi, yang sedari tadi duduk di samping Fajar, tak bisa menutupi kesedihannya. Tak sekali dua kali, Yuspita mendengar cerita miris setiap kali mengantarkan sepasang sepatu pada anak-anak tak mampu.

Sebelumnya, di Dusun Bawahan, Kecamatan Rembang, dia juga mendapati seorang anak yang mesti berjalan kaki selama satu jam menuju sekolah.

Meski begitu, pemberian bantuan kepada Fajar dan lima anak lainnya di wilayah Kecamatan Rembang merupakan putaran kedua.

Sebelumnya sedekah sepatu telah dilakukan ke Rumah Kreatif Wadas Kelir di Desa Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas. Sedekah sepatu yang telah berjalan sejak 4 April 2020 lalu, hingga Jumat (26/6/2020) telah menyalurkan 50 pasang sepatu.

Baca Juga:Donasi Masyarakat Terdampak Covid-19, MUF Gunakan Dua Metode

“Awalnya sedekah sepatu ini nirkonsep,” kata Yuspita yang akrab disapa Ita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak