Anak Kuli Bangunan di Madiun Harus Seberang Sungai untuk Belajar Online

Wahyu anak orang miskin yang tidak punya ponsel pintar.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 05 Agustus 2020 | 09:02 WIB
Anak Kuli Bangunan di Madiun Harus Seberang Sungai untuk Belajar Online
Wahyu Agus Nurtino, 12, siswa kelas VI SDN Brumbun, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun saat sedang belajar di rumahnya, Desa Brumbun, Selasa (4/8/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Untuk urusan belajar, kata dia, biasanya Wahyu memang belajar kelompok di rumah temannya.

Slamet mempersilakan anaknya belajar kelompok karena memang di rumah tidak ada fasilitas gadget untuk mengetahui tugas dari guru.

“Saya tidak punya HP kayak gitu [smartphone]. Saya juga tidak bisa membelikan HP untuk belajar anak saya. Jadi saat belajar, anaknya memang pergi ke rumah temannya,” ujar dia seperti dilansir Solopos.com.

Pria yang bekerja sebagai kuli bangunan ini mengaku tidak mempunyai cukup uang untuk membeli smartphone. Belum lagi nanti kuota internet yang harus diisi.

Baca Juga:Dear Mas Nadiem, Wahyu Tak Punya HP Buat Belajar Online, Nebeng Sama Teman

“Kondisinya kan ada corona gini, jadi banyak nganggurnya. Penghasilan juga tidak seberapa. Kemarin sepuluh hari kerja, tetapi setelah itu `dua pekan libur karena tidak ada kerjaan,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak