"Bahaya itu (gumpalan lumpur dari semburan mud vulcano). Masih seperti lumpur, jika orang berdiri di atas dapat dipastikan bakal terserap ke dalam. Selain itu mud vulcano masih berpotensi menyemburkan lumpur," terangnya.
Sejauh ini lokasi tersebut masih dijaga petugas keamanan yang bertugas di sekitar semburan mud vulcano. Pengamanan dilakukan, lantaran sejak meletus, banyak pengunjung yang jauh-jauh datang untuk melihat fenomena alam tersebut.
Sehingga, perlu pengamanan ketat dari petugas agar tidak menimbulkan korban.
Sebelumnya diberitakan, Kapolsek Jati AKP Bajuri mengatakan semburan terjadi pada sekitar pukul 08.00 WIB selama dua kali.
Baca Juga:Mud Vulcano Kesongo Blora Masih Meletup
"Semburan pada Jumat (28/8/2020) terjadi dua kali setinggi lima meter. Tidak seperti kemarin (Kamis 27/8/2020) setinggi 30 meter. Letupannya pun terjadi sebanyak tujuh kali dan getarannya terasa sejauh satu kilometer," jelasnya.
Akibat semburan awal lumpur tersebut, empat orang mengalami keracunan dan 17 ekor kerbau milik warga setempat mati terendam lumpur.
"Empat orang yang keracunan sudah sembuh. Saat itu mereka muntah-muntah dan harus dilarikan ke Puskesmas terdekat. Sementara untuk 17 kerbau merupakan milik tujuh orang."
"Di antaranya 3 kerbau milik Marno, 2 ekor milik Kadis, 3 ekor milik Sukimin, dan 2 ekor milik Supri. Kemudian 3 ekor kerbau milik Parjono juga mati bersama 3 ekor kerbau milik Parji dan 1 kerbau milik Samin," tambahnya.
Kontributor : Andri Yanto
Baca Juga:Semburan Lumpur Kesongo Disebut Aman, ESDM Jateng: Bisa jadi Tempat Wisata