7 Preman Pemalak Supir Truk yang Lewat Semarang, Dibekuk New Tim Elang

Preman preman tersebut meresahkan masyarakat, dalam sehari 10-15 truk jadi target

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 03 September 2020 | 21:51 WIB
7 Preman Pemalak Supir Truk yang Lewat Semarang, Dibekuk New Tim Elang
Saat New Tim Elang Polrestabes Semarang menangkap preman yang memalak supir truk (Istimewa)

SuaraJawaTengah.id - Sebanyak tujuh preman membuat resah para sopir truk yang melalui pintu Tol Krapyak Kota Semarang. Kelompok preman tersebut memalak supir truk. Satu truk dipalak Rp40 ribu hingga Rp50 ribu jika ingin melanjutkan perjalanan. 

Dalam sehari, sekelompok preman tersebut bisa memalak 10 sampai 15 truk yang lewat. Preman tersebut kerap kali meresahkan supir truk yang melakukan melewati Kota Semarang. Dalam sehari, pelaku bisa meraup Rp360 ribu dari memalak. 

Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Asep Mauludin mengatakan, sekelompok preman tersebut sudah melakukan aksinya sekitar satu minggu yang lalu. Tak dipungkiri, beberapa supir truk yang melintas menjadi korban pemalakan. 

"Mereka sudah melakukan aksinya sekitar satu minggu. Sudah meresahkan warga dan supir truk yang melintas," jelasnya, Kamis (3/9/2020). 

Baca Juga:2 Kali Direhab, Jamal Preman Pensiun: Ini Gara-gara Salah Kenal Teman Kamar

Karena meresahkan warga, akhirnya New Tim Elang Polrestabes Semarang menangkap tujuh preman yang telah meresahkan sopir truk. Sekelompok preman tersebut melakukan pemalakan secara paksa kepada supir truk.

"Penangkapan dilakukan pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, " ujarnya. 

Tujuh preman tersebut berinisial DI, AS, YM, RIM, AA, ANT dan MA. Berdasarkan informasi yang ia peroleh koordinarornya merupakan warga Wonosari RT 1 RW 7 Kecamatan Ngalian Kota Semarang. 

"Tujuh orang itu ada koordinatornya, dia warga Wonosari," katanya. 

Sampai saat ini, barang bukti telah terkumpul. Barang bukti tersebut berupa uang sebesar Rp630 ribu dan kesaksian beberapa warga dan korban. Saat ini pelaku sudah diserahkan ke Polsek Semarang Barat untuk penanganan lebih lanjut. 

Baca Juga:Pemkot Semarang Bantah Data Pemerintah Pusat Soal Data Kasus Aktif Covid-19

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak