Mayoritas Homo, Penderita HIV/AIDS di Kota Tegal Mencapai 353 Orang

Mayoritas penderita HIV adalah laki-laki, dan penyuka sesama jenis atau homoseksual

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 01 Desember 2020 | 08:35 WIB
Mayoritas Homo, Penderita HIV/AIDS di Kota Tegal Mencapai 353 Orang
ilustrasi homoseksual.

SuaraJawaTengah.id - ‎Kasus HIV/AIDS di Kota Tegal terbilang tinggi. Mayoritas penderitanya adalah laki-laki penyuka sesama jenis atau homoseksual.

Pengelola Program HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kota Tegal, Lenny Harlina mengatakan, sejak Januari 2018 hingga November 2020, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) berjumlah 353 orang. Terdiri dari 227 penderita HIV dan 126 penderita AIDS.

"Dari 353 temuan kasus HIV/AIDS, jumlah penderita yang meninggal 56 orang," kata Lenny kepada Suara.com, Senin (30/11/2020).

‎Lenny mengungkapkan, penderita HIV/AIDS terbanyak merupakan LSL atau laki-laki penyuka sesama jenis. Jumlahnya mencapai 116 orang. 

Baca Juga:Duh, Pandemi Covid-19 Bikin Infeksi Baru HIV Meroket

Disusul penderita dari kalangan pelanggan WPS (wanita pekerja seks) sebanyak 113 orang dan pasangan risiko tinggi sebanyak 54 orang.

"‎Selain LSL (lelaki suka lelaki), pasangan risiko tinggi dan pelanggan WPS, ada juga yang dari kalangan WPS sebanyak 25 orang, pengguna narkotika suntik 13 orang, warga binaan pemasyarakatan atau lapas 10 orang, waria 9 orang dan lain-lain 13 orang," ujarnya.

Adapun titik-titik yang menjadi lokasi penyebaran‎ HIV/AIDS dari hasil pemetaan Dinas Kesehatan yakni karaoke, tempat pijat dan spa, warung lesehan, kos WPSTL, basecamp LSL, dan basecamp waria.

‎"Tempat-tempat yang menjadi titik penyebaran tersebut tersebar di beberapa kelurahan," ujar Lenny.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, dalam lima tahun terakhir, jumlah temuan kasus HIV/AIDS di Kota Tegal cenderung mengalami peningkatan dari tahun-tahun ke tahun. 

Baca Juga:Selama 2020, Kasus HIV/AIDS di Calon Ibu Kota Negara Bertambah

Penurunan jumlah kasus tercatat hanya terjadi pada 2018. Pada tahun itu, terdapat 84 kasus HIV/AIDS. Menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 127 kasus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini