Bruk! Delapan Rumah Warga di Purwokerto Ambruk, 30 Jiwa Mengungsi

Kejadian tersebut disebabkan aliran Sungai Pelus yang tinggi dan mengikis tanah sebagian permukiman warga

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 18 Desember 2020 | 11:56 WIB
Bruk! Delapan Rumah Warga di Purwokerto Ambruk, 30 Jiwa Mengungsi
Kondisi permukiman warga yang longsor akibat terkikis Sungai Pelus di Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jumat (18/12/2020). (Suara.com/Anang Firmansyah)

SuaraJawaTengah.id - Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah di Kabupaten Banyumas pada, Kamis (18/12/2020) menyebabkan permukiman di tepian Sungai Pelus, Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, longsor. Kejadian tersebut disebabkan aliran Sungai Pelus yang tinggi dan mengikis tanah sebagian permukiman warga.

Berdasarkan kesaksian warga setempat yang sebagian rumahnya hanyut, Undi Wahyu Jatmiko (52) menjelaskan, kejadian tersebut terjadi saat sore hari.

“Pertama itu karena hujan lebat dulu, terus banjir datang cukup besar. Kebetulan air itu mengalirnya lewat samping rumah saya gede banget. Itu sekitar pukul 17.00 WIB sore mulai ada longsoran satu, satu, satu, akhirnya panjang kaya gini,” katanya saat ditemui di lokasi, Jumat (18/12/2020).

Tanah yang terkikis di delapan rumah tersebut sebagian besar merupakan dapur warga. Karena bagian belakang yang berada di tepian sungai. Saat kejadian berlangsung banyak warga yang ketakutan karena kejadian begitu cepat.

Baca Juga:Kasus Covid-19 Meledak Lagi, Ini Respon Pemprov Jawa Tengah

“Memang ada yang langsung bruk. Itu tanah panjangnya sekitar 20 meter an. Setelah itu disusul tambahan, ada yang sepanjang tiga meter, empat meter, dan seterusnya,” jelasnya.

Akibat kejadian tersebut, sebanyak delapan Kepala Keluarga (KK) mengungsi di tempat yang lebih aman. Karena tak menutup kemungkinan adanya longsor susulan yang dapat membahayakan warga.

“Masih ada yang jaga di rumah sekitar 15 warga, karena menjaga barang-barang. Kalau yang mengungsi semalam total ada sekitar 30 jiwa di Wisma Arcawinangun termasuk saya semalam,” terangnya.

Ia berharap pemerintah dapat merelokasi sejumlah warga yang terdampak abrasi tersebut. Karena menurutnya jika dipasang pengaman pada tebing, tetap hasilnya akan sama.

“Ya mudah-mudahan sih bisa relokasi ya, itu harapan kita. Karena warga takut, saya siap. Kalaupun nanti di bronjong, kayanya tidak memungkinkan lihat ketinggiannya begitu. Terus air sungai ngejarnya juga ke sini (permukiman),” ujarnya.

Baca Juga:Hujan Deras, Jalan Utama Padang - Bukittinggi Diterjang Longsor

Berdasarkan pantauan di lokasi, masih terdapat titik-titik yang longsor sampai dengan pagi ini. Warga yang hampir terdampak pun terlihat sudah mulai memindahkan barang berharga seperti berkas dan rak kecil. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Kontributor : Anang Firmansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak