Masalah Toleransi, Gus Sahal Kisahkan Sikap Nabi Muhammad

Andai saat ini ada seorang muslim yang mempersilakan orang Kristen melakukan kebaktian atau misa di masjid, mungkin si muslim akan dituduh sesat

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 25 Desember 2020 | 07:25 WIB
Masalah Toleransi, Gus Sahal Kisahkan Sikap Nabi Muhammad
[Suara.com/Aldie Syaf Bhuana]

SuaraJawaTengah.id - Toleransi antar umat beragama penting dilakukan. Bukan untuk dimusuhi, perbedaan dalam beragama menjadi keberagaman bangsa Indonesia. 

Dilansir dari Hops.id media jaringan Suara.com, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal atau yang karib disapa Gus Sahal, menyebut andai saat ini ada seorang muslim yang mempersilakan orang Kristen melakukan kebaktian atau misa di masjid, mungkin si muslim akan dituduh sesat.

Lebih parahnya, menurut Gus Sahal, bisa jadi muslim itu dituduh telah melakukan penodaan terhadap masjid atau agama.

Padahal, kata dia, tidak demikian. Sebab nabi saja pernah melakukannya. Begitu pula halnya jika ada orang Islam yang membantu mendirikan atau merenovasi gereja atau tempat ibadah lain. Mungkin muslim itu juga akan dicap sesat, dosa, atau dituduh menggadaikan akidah.

Baca Juga:Batal Periksa, Polisi Tunggu Hasil Tes Swab Haikal Hassan

Padahal, kata Gus Sahal, nabi saja pernah menganjurkannya. Hal ini dia ungkapkan karena belakangan banyak kalangan Islam yang parno dan curiga berlebihan terhadap umat Kristen.

Alergi terhadap salip, terganggu kalau ada misa, serta pendirian gereja dipersulit izinnya.

“Padahal, kalau kita pelajari bagaimana nabi bersikap terhadap komunitas kristen Najran pada zamannya, kita justru mendapat teladan toleransi yang sangat tinggi dari nabi,” kata dia disitat Cokro TV, Kamis (24/12/2020).

Gus Sahal kemudian mengurai cerita itu. Peristiwanya kata dia, terjadi pada 10 Hijriah atau 631 Masehi alias setahun sebelum nabi wafat. Saat itu, menurutnya, nabi tengah gencar mengirim sahabatnya ke berbagai penjuru tanah Arab untuk berdakwah tentang Islam. Nah salah satunya ke Komunitas Kristen Najran.

Najran itu kalau sekarang satu wilayah di Saudi Arabia yang berbatasan dengan Yaman. Lantas apa respon kalangan Kristen Najran usai menerima utusan nabi usai melakukan dakwah? Mereka rupanya justru lakukan kunjungan balik ke nabi di Madinah.

Baca Juga:Ustaz Haikal Reaktif Covid-19, Denny Siregar: Langsung Dihukum Malaikat!

“Jadi kalau mereka didatangi pendakwah tentang Islam, mereka mendatangi Madinah untuk berdakwah tentang Kristen kepada nabi,” kata dia menjelaskan.

Gus Sahal di tayangan Cokro TV. (YouTube/CokroTV)
Gus Sahal di tayangan Cokro TV. (YouTube/CokroTV)

Kisahkan kelompok Kristen Najran

Cerita berlanjut. Najran lalu memberangkatkan delegasinya yang berjumlah 60-an orang, terdiri dari pendeta, ilmuwan agama (kristolog), tokoh masyarakat Najran, dan lain-lain untuk berdakwah soal Kristen di depan nabi.

Begitu sampai Madinah, delegasi Kristen Najran ini diterima nabi di dalam masjid Nabawi. Ketika itu, kata Sahal, nabi juga menyediakan tempat menginap.

Saat itu, baik nabi dan kelompok Kristen Najran melakukan diskusi panjang, bahkan juga perdebatan dengan orang-orang Kristen ini. Sampai akhirnya tiba waktunya Kebaktian.

“Menariknya nabi malah mempersilakan Kristen Najran untuk lakukan kebaktian di dalam masjid Nabawi,” katanya.

“Sontak saja para sahabat yang ada di sekitar nabi saat itu terkejut, dan tadinya berusaha mencegah terjadinya Misa tersebut. Namun justru nabi membiarkannya. Kata Nabi kepada para sahabat, biarkanlah mereka melakukan ibadah di dalam masjid,” katanya lagi.

Ketika itu, mereka lalu dipersilakan lakukan Kebaktian dengan menghadap ke timur, kiblat mereka. Setelah itu, mereka lantas pulang ke Najran, dan tetap sebagai pemeluk Kristen. Artinya, nabi, kata Sahal, tak memaksa sama sekali mereka untuk masuk Islam.

“Peristiwa ini nyata terjadi, direkam dalam sejumlah kitab sejarah Islam klasik yang Mu’tabarah (otoritatif). Seperti tarikh al umam wa al muluk, Sirah Ibnu Hisyam, Sirah Ibnu Ishaq, dan At-tabaqat karya Ibnu Saat.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak