“Mana ada pengemis di Jalan Thamrin, itu dinas sosial tahu persis itu. Karena itu adalah karpet merah buat diplomatic society. Jadi dari segi logika saja sudah enggak mungkin terjadi itu,” ujarnya.
Tiru cara Presiden Jokowi
Lebih lanjut Rocky menilai bahwa aksi yang dilakukan Mensos Risma tersebut merupakan jiplakan alias meniru Jokowi sepuluh tahun silam.
“Maka orang menganggap Risma sekarang punya pasukan pencitraan, jadi konsekuensi dugaan orang artinya, akan dibuat lagi nanti seperti dulu Pak Jokowi. Seolah makan dengan rakyat, ternyata sebenarnya disetting secara sempurna yang sebetulnya itu fake atau dibuat-buat. Jadi betul-betul copy paste dari peristiwa sepuluh tahun lalu,” tuturnya.
Baca Juga:Tanggapi Blusukan Mensos Risma, Roy Suryo Ungkit CCTV: Bisa Mati Ketawa
Apabila ingin mengatasi kemiskinan di Indonesia, disarankan agar Mensos Risma mengerti dahulu statistik laporan yang ada dunia.
Jangan sampai hanya berharap agar kemiskinan bisa diminimalisir namun dengan hanya melalui pembicaraan kepada masyarkat kurang mampu yang keberadaannya sendiri telah direkayasa.
“Jadi betul-betul copy paste dari peristiwa sepuluh tahun lalu, apa enggak ada cari lain gitu buat menemukan kemiskinan? Kemiskinan itu ditemuinya di statistik, baca laporan dari dunia internasional. Ibu Risma harus baca itu, baru dia bercakap-cakap dengan kemiskinan, bukan dengan nunggu orang miskin yang disodorkan baru mau bercakap,” tandasnya.