SuaraJawaTengah.id - Jembatan Pemali yang berada di Jalur Pantura Kabupaten Brebes ditutup sementara, Rabu (13/1/2021). Penutupan dilakukan karena meningkatnya debit air sungai Pemali sehingga membahayakan jembatan.
Penutupan dilakukan terhadap jembatan yang berada di sisi utara. Kendaraan yang diperbolehkan melintasi jembatan itu hanya sepeda motor dari arah barat atau Jakarta.
Sementara kendaraan roda empat dan berat dari arah Jakarta dan Semarang dialihkan ke jembatan yang berada di sisi selatan.
Penutupan tersebut dilakukan Satlantas Polres Brebes dan Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) 1 Jawa Tengah karena kondisi debit air sungai Pemali yang berada di bawah jembatan terus meningkat sejak Rabu pagi. Peningkatan debit air ini menyusul tingginya intensitas hujan di wilayah Brebes bagian selatan.
Baca Juga:Peringati HUT Ke-7, Semen Gresik Wujudkan Komitmen Menjadi yang Terdepan
Pantauan Suara.com, kondisi permukaan air sudah menyentuh gelagar atau bagian bawah jembatan. Arus sungai terbesar di Brebes itu juga tampak deras. Kondisi ini dikhawatirkan membuat konstruksi jembatan rusak.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.1 PJN 1 Jawa Tengah, Toni Junior mengatakan, penutupan jembatan dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan jembatan akibat meningkatnya debit air sungai Pemali.
"Tadi pagi kenaikan muka air sudah melewati gelagar jembatan. Normalnya harusnya dua sampai tiga meter di bawah gelagar. Sekarang sudah sampai di besinya jembatan yang bawah, sehingga tadi kerasa jembatannya goyang," ujarnya, Rabu (13/1/2021).
Menurut Toni, penutupan tersebut dilakukan sementara hingga kondisi debit air sungai Pemali sudah kembali menurun.
"Nanti kalau airnya surut akan kami cek kembali, kondisinya seperti apa, apakah masih ada hanyutan yang nyangkut, apakah ada bangunan bawah yang lepas. Nanti kalau sudah aman kita buka lagi," ujar dia.
Baca Juga:Jembatan Rel Kereta Api Aman Dilewati, Perjalanan KA di Brebes Normal
Kasatlantas Polres Brebes AKP Putri Noer Cholifah mengatakan, selama jembatan ditutup, kendaraan roda empat dan berat dialihkan dari arah Jakarta dan Semarang dialihkan melalui jalan tol dengan melihat kondisi volume kendaraan.
"Ini situsional, tidak serta merta semua kendaraan dimasukkan ke tol. Kalau volume kendaraan menurun bisa kita masukan lagi ke pantura. Kalau nanti ada peningkatan lagi, kita masukkan lagi ke tol baik itu dari barat atau timur," jelasnya.
Kontributor : F Firdaus