Kedua orang tersebut sudah ada sejak zaman dahulu kala. Syekh Ali Jaber mengajak jemaahnya untuk mengambil pelajaran dari orang-orang terdahulu.
"Orang zalim dan yang dizalimi, pembela kebenaran dan pembela kebatilan sudah ada dari zaman dahulu, hanya sekarang mereka sudah dibawah tanah, salah satunya berada di taman dari taman-taman surga dan satunya lagi berada di jurang dari jurang-jurang neraka.
Demi Allah sungguh kita pasti menyusul mereka, maka ambillah pelajaran dari orang-orang sebelummu! Jangan terpedaya dengan perhiasan dan syahwat dunia," kata Syekh Ali Jaber.

Mahkota Kehormatan
Baca Juga:Baru Dibuka, Arie Untung Perdengarkan Rekaman Suara dari Syekh Ali Jaber
Syekh Ali juga mengingatkan mengenai kehormatan yang tak bisa diukur dengan materi dunia.
Mahkota kehormatan yang dimaksud oleh Syekh Ali Jaber adalah menghafal Al-Qur'an.
"Walau engkau habiskan berjuta-juta uang untuk anakmu yang engkau sekolahkan di sekolah asing, tetap saja mereka akan kabur di hari seorang anak akan kabur dari ayahnya. Namun ketika engkau menghafalkan mereka Al-Qur'an, mereka akan mencarimu untuk memakaikan mahkota kehormatan. Renungi baik-baik," tutur Syekh Ali Jaber.
Kebahagiaan Ibarat Kupu-kupu
Syekh Ali Jaber membagikan pesan hikmad dari kebahagiaan. Menurutnya, kebahagiaan diibaratkan seperti seekor kupu-kupu.
Baca Juga:Haru! Imam Gimbal Cupink Topan Menangis Lihat Pemakaman Syeikh Ali Jaber
"Kebahagiaan itu ibaratnya kupu-kupu, jika kau mengejarnya ia melarikan diri darimu. Tapi jika kau duduk dengan tenang, ia akan turun ke tanganmu. Maka bersabarlah karena sabar itu indah," ungkap Syekh Ali Jaber.