SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid-19 mengubah semua gaya hidup manusia di Dunia. Hal itu disebabkan ekonomi global sedang melemah dan belum memberikan harapan positif di awal tahu 2021 ini.
Selain itu, Pandemi menyebabkan kesulitan finansial di berbagai negara, tidak hanya pada perusahaan namun juga melemahnya kondisi keuangan rumah tangga. Kondisi tersebut jelas menyebabkan peningkatan stres terkait keuangan.
Menurut American Psychological Association, 64 persen orang Amerika mengatakan uang adalah sumber stres yang signifikan dalam hidup mereka, dan 52 persen melaporkan mengalami dampak keuangan yang negatif akibat pandemi.
Meskipun hubungan antara stres dan kesehatan fisik serta mental dapat dipahami secara luas, namun mengenali bagaimana stres ternyata memengaruhi kesehatan finansial, tentu dapat membantu Anda untuk mengendalikan perasaan tertekan itu.
Baca Juga:Mendikbud Anjurkan Sekolah Tatap Muka Bagi yang Sulit Jalankan PJJ
"Ketika saya stres tentang uang atau merasa khawatir, saya akan menganggur atau memiliki banyak hutang, itu akan meningkatkan rasa stres dan jika saya memiliki masalah kesehatan mental maka itu akan terus terpicu," ujar Nathan Astle, terapis dan anggota dewan dari Asosiasi Terapi Keuangan Amerika Serikat seperti dikutip dari Healthline, Jumat.
Jika seseorang sedang berjuang dengan kesehatan mentalnya, Astle mengatakan mereka mungkin akan berperilaku berbeda terhadap kondisi keuangan mereka. Misalnya, mereka mungkin lebih cenderung terlibat dalam retail therapy atau menghindari untuk melihat anggaran yang mereka miliki saat itu.
"Stres yang kita alami selama pandemi tentu memengaruhi cara kita menangani keuangan. Setiap orang merasa cemas tentang beberapa hal, dan respons kecemasan kita menjadi terlalu aktif ketika kita melihat bahaya di banyak tempat. Itu bisa membuat kewalahan, dan membuat keputusan yang baik menjadi lebih sulit. Mengatasi gejala kecemasan dan penyebab kecemasan akan sangat membantu," kata Astle.
Memahami apa arti kesehatan finansial adalah hal yang baik untuk memulai menata finansial. Astle mengatakan kesehatan finansial terdiri dari tiga komponen; yaitu literasi keuangan (pengetahuan tentang keuangan), perilaku finansial (mencakup pengambilan keputusan tentang bagaimana Anda membelanjakan dan menghemat uang) dan emosi internal terhadap uang (melibatkan perasaan atau pemikiran Anda tentang membelanjakan uang).
Kesehatan finansial bukanlah tentang kekayaan, kata Christina Klenotic, wakil presiden senior dan kepala merek dan kemitraan strategis di Laurel Road.
Baca Juga:Beberapa Negara Sudah Beraktivitas Normal di Tengah Pandemi, Kok Bisa?
Faktanya, sebuah survei yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Princeton menemukan bahwa memiliki penghasilan yang rata-rata tergolong lebih besar tidak memengaruhi kesejahteraan emosional.