SuaraJawaTengah.id - Kisruh antara Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono dengan Wakil Wali Kota Tegal, Muhamad Jumadi semakin memanas. Kabar terbaru, Dedy melaporkan wakilnya itu ke Polda Jateng terkait dugaan rekayasa kasus dan pencemaran nama baik.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo merespon serius persoalan itu. Ia memerintahkan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono dan Wakilnya, Muhamad Jumadi untuk menghentikan hal-hal yang tidak baik itu.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Tegal, Muhamad Jumadi mangkir bekerja selama 11 hari. Selain itu, ajudan dan sopir Jumadi juga ditarik sehingga tidak mengetahui jadwal dan agenda kerja.
"Saya minta hentikan. Jangan lapor-lapor lah, menurut saya wong itu Wali Kota dan Wakil ya. Nggak tahu yang benar yang mana, tapi mereka dulu majunya bareng-bareng dan sudah terpilih, akan lebih baik kalau keduanya duduk. Duduk, rembugan, bicara apa yang sebenarnya terjadi," kata Ganjar di kantornya, Kamis (25/2/2021).
Baca Juga:Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi 11 Hari Tak Kerja, Sekda Sebut Begini
Ganjar mengatakan sudah mengajak komunikasi kedua pihak. Mereka diminta menghentikan kekisruhan dan mengajak keduanya ngobrol bersama.
"Kalau tersebar keluar nanti jadi ramai, belum lagi kalau ada kelompok lain yang ingin naik ke isu ini dengan segala kepentingannya. Itu akan jadi runyam," tegasnya.
Kalau sudah terjadi seperti itu, maka yang rugi lanjut Ganjar adalah rakyat. Pelayanan publik pasti terganggu dan isu yang beredar jadi tidak baik.
"Ini nanti akan menjadi tidak baik. Saya minta hentikan, kembali duduk bareng-bareng. Kalau butuh bisa komunikasi dengan saya. Saya proaktif komunikasi dengan keduanya, mudah-mudahan bisa mereda," ucapnya.
Terkait laporan Dedy terhadap Jumadi yang sudah masuk ke Polda Jateng, Ganjar meminta menghentikan.
Baca Juga:Ini Alasan Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi yang Mangkir dari Kerja
"Ya duduk dulu lah, ngapain lapor-lapor. Saya mungkin belum tahu situasinya, kejadiannya dan kemarahannya seperti apa. Tapi, sebenarnya ini akan menjadi contoh yang kurang baik, duduk dululah diselesaikan. Belum nanti saling lapor, kalau begitu tidak menarik," tegasnya.
Ganjar juga heran dengan Pemerintahan di Kota Tegal. Sebab dari dulu, ada-ada saja hal yang aneh di kota itu.
"Apa perlu diruwat ya, ini dari dulu ada-ada saja. Duli saya tidak pernah datang ke Kota Tegal, begitu keduanya ini dilantik, saya datang dan saya ingatkan agar menata pemerintahan yang baik dan jadi bersih serta semua saling mendukung. Kalau nanti gonjang-ganjing terus seperti ini, apa perlu diruwat. Kita buat istighosah, pengajian dan wayangan biar adem lagi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, hubungan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono dengan Wakil Wali Kota Tegal, Muhammad Jumadi dikabarkan retak. Bahkan, Wakil Wali Kota Tegal dikabarkan tidak pernah masuk ke kantor selama beberapa hari dengan alasan sopir serta ajudan pribadinya ditarik dari rumah dinasnya.
Bahkan kabar terbaru, Dedy telah melaporkan Jumadi ke Polda Jateng terkait rekayasa kasus dan pencemaran nama baik.
Laporan itu disebut imbas dari sebuah insiden penggrebegan Dedy di Century Park Hotel Jakarta pada 9 Februari lalu. Saat menginap di hotel itu, Dedy digerebek oleh empat personel anggota kepolisian yang mengaku dari Ditresnarkoba Polda Metro Jaya.
Dari pemeriksaan, Dedy dikatakan bersih dari narkoba, termasuk hasil uji urine juga dinyatakan negatif. Dari pengakuan anggota Polda Metro Jaya yang menggrebek Dedy tersebut, informasi itu bersumber dari keterangan Wakil Wali Kota Tegal, Jumadi.