Suka Minum Kopi? Awas Bagi Penderita Ini

Meskipun memiliki beberapa manfaat, tetapi meminumnya terlalu banyak dapat merusak tubuh.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 31 Maret 2021 | 00:28 WIB
Suka Minum Kopi? Awas Bagi Penderita Ini
Ilustrasi Kopi Hitam. (Unsplash/@muustudio)

SuaraJawaTengah.id - Kopi jadi salah satu minuman favorit masyarakat Indonesia.

Meskipun memiliki beberapa manfaat, tetapi meminumnya terlalu banyak dapat merusak tubuh. 

Dilansir AyoSemarang.com--jaringan Suara.com dari Eat This, Not That!, pendiri Within Nutrition, Kylie Ivanir menekankan, orang dewasa harus membatasi asupan kafein paling banyak sekitar 400 mg per hari, yaitu sekitar 3 hingga 5 cangkir kopi seduh 236 ml. 

Dia menjelaskan kelompok individu tertentu, misalnya penderita hipertensi dan wanita hamil atau menyusui, harus mempertimbangkan untuk membatasi asupan kafeinnya. 

Baca Juga:Pecinta Kopi Wajib Tahu, Ini 3 Manfaat Minum Kopi bagi Kesehatan Otak

Pun perhatikan juga tambahan yang dimasukkan dalam kopi, misalnya gula, krim, dan sirup yang bisa berdampak pada kesehatan.

Berikut tanda-tanda Anda terlalu banyak kopi:

1. Anda memiliki tekanan darah tinggi

Sandy Younan Brikho meminta mereka yang memiliki hipertensi untuk berhenti minum kopi secepatnya, karena kafein dalam kopi menyebabkan peningkatan tekanan darah. Konsultasikan dengan dokter , tetapi jika Anda menderita tekanan darah tinggi, kemungkinan inilah saatnya untuk menghentikan kebiasaan minum kopi selamanya.

2. Anda mengalami GERD

Kafein dapat memicu gejala refluks asam karena bekerja untuk mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, menyebabkan refluks asam lambung ke kerongkongan. Louloudia mengatakan asupan kopi, teh, dan soda (semua minuman berkafein) telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gejala gastroesophageal reflux. Menghilangkan minuman berkafein adalah pedoman dari Asosiasi Gastroenterologi Amerika untuk manajemen GERD.

Baca Juga:Benarkah Kopi Menghambat Petumbuhan Anak? Begini Faktanya Menurut Sains!

3. Anda mengalami insomnia atau kurang tidur
Karena kandungan kafeinnya yang tinggi, konsumsi kopi enam jam, atau kurang, sebelum tidur dikaitkan dengan efek mengganggu pada tidur dan peningkatan insomnia. Jika Anda tidak dapat sepenuhnya menghentikan kebiasaan minum kopi, maka ubah kebiasaan minum kopi menjadi lebih awal dan mengurangi ukuran porsi.

4. Anda mengalami gangguan kecemasan

Karena kandungan kafeinnya yang tinggi, minum terlalu banyak kopi dapat menyebabkan peningkatan gejala kecemasan termasuk jantung berdebar-debar, gemetar, sakit kepala, dan insomnia. Orang yang sudah hidup dengan gangguan kecemasan sangat sensitif terhadap efek negatif kafein ini.

5. Anda mengalami penurunan energi

Ivanir menjelaskan gejalanya termasuk sakit kepala, penurunan energi, penurunan kewaspadaan, suasana hati tertekan, atau gejala seperti flu. Gejala itu dapat memengaruhi kualitas hidup sehari-hari, sehingga Anda sulit berkonsentrasi pada pekerjaan atau menikmati tugas sehari-hari.

6. Berat badan bertambah

Minum kopi menyebabkan rasa kenyang. Seringkali perasaan kenyang ini membuat Anda melewatkan waktu makan atau ngemil. Begitu perasaan kenyang itu hilang, perut Anda terasa kosong dan sering kali Anda merasa kelaparan. Hal itu menyebabkan banyak orang makan berlebihan saat makan berikutnya karena mereka sangat lapar.

7. Tak teratur menstruasi bagi wanita

Asupan kopi berlebih ini dapat memengaruhi siklus menstruasi Anda. Ahli diet kinerja untuk FWDfuel Sports Nutrition, Abby Vichill mengatakan beberapa orang yang mencoba menurunkan berat badan atau mengurangi kalori menggunakan kopi sebagai cara mengalihkan perhatian dari makan, menekan nafsu makan, atau menciptakan energi buatan.

Dia menjelaskan, kortisol secara alami sudah tinggi pada pagi hari, sehingga ketika Anda memiliki gula darah rendah karena tidak sarapan dan minum kopi, kortisol akan dipompa keluar dalam jumlah yang lebih tinggi. 

Ketika tubuh merasakan tingkat kortisol yang tinggi, otak memberi sinyal kepada tubuh bahwa dia dalam keadaan bahaya dan akan menghentikan reproduksi dalam upaya untuk tidak menempatkan janin yang sedang tumbuh dalam lingkungan yang stres.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini