Kisah Warung Langganan Pemulung di Semarang, Bayarnya Pakai Sampah!

Jika ingin mendapatkan satu porsi makan para pemulung harus membawa 20 kilogram sampah plastik ke warung tersebut.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 07 Juni 2021 | 12:47 WIB
Kisah Warung Langganan Pemulung di Semarang, Bayarnya Pakai Sampah!
Pemilik warung, Sarimin di TPA Jatibarang. [Suara.com/Dafi Yusuf]

"Dari situ saya mikir, mereka sering utang makan karena sampah yang dikumpulkan belum menghasilkan uang," imbuhnya.

Sistem pembayaran dengan menggunakan sampah plastik ini, menurut orang kelahiran Kabupaten Rembang itu, ternyata membawa keuntungan tersendiri.

Setiap satu kilogram plastik yang dibeli seharga Rp4 ratus rupiah bisa dia jual ke pengepul sampah seharga Rp5 ratus rupiah.

"Setiap satu kilogram plastik yang dibeli seharga Rp400 biasanya saya jual kepada pengepul sampah seharga Rp500," ucapnya.

Baca Juga:Oseng Mercon Tetelan Daging Warung Bu Lusi, Rasanya Meledak di Mulut

Dari bisnisnya itu, dalam satu hari dia bisa mendapatkan 2 kwintal plastik, nantinya jika sudah sampai dua ton, sampah yang ada di warungnya itu akan diangkut  dan dikirim ke pengepul.

"Jadi saya untung dari plastik dan dagangan nasi," katanya.

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak