SuaraJawaTengah.id - Suntuk setelah sepekan bekerja, kini saatnya berwisata. Bagi anda di wilayah Banjarnegara, terdapat wisata menarik dan tak biasa.
Bagai menyelam sambil minum air, di tempat wisata ini pengunjung dapat merasakan dua sensasi sekaligus dalam satu waktu.
Tikako adalah wisata kuliner yang memanjakan penikmatnya untuk merasakan langsung kesegaran air sungai yang mengalir sambil menikmati hidangan tradisional yang disajikan.
Berlokasi di Desa Kalilunjar Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara Jawa Tengah, wisata kuliner ini selalu ramai diminati pengunjung.
Baca Juga:Dicari! Berlyn Mahmudah, Gadis Cantik Asal Banjarnegara yang Hilang Sejak Ramadhan
Wisata yang menyuguhkan 2 kenikmatan sekaligus ini hanya ditarif senilai Rp 15 ribu perorang. Tarif tersebut sudah termasuk tiket masuk, makanan dan minuman.
Harga yang cukup murah untuk melepas suntuk dan penghilang lapar. Tidak hanya di akhir pekan, wisata ini buka setiap hari dari mulai pukul 8 pagi hingga 12 malam.
Sehingga wisatawan dapat berkunjung kapan saja dan sepuasnya, bahkan hingga malam. Meski lokasi wisata berada di alam dan aliran sungai, pemandangan dan keindahannya tidak terhalang oleh gelapnya malam.
Pengelola menambahkan lampu dalam jumlah yang banyak sehingga lokasi wisata Tikako makin tambah romantis dan estetik. Tak heran jika kian petang, lokasi wisata ini kian ramai diknjungi wisatawan.
Salah satu wisatawan asal Kabupaten Wonosobo, Ely Erwin Nores mengaku dirinya rela datang dari jauh bersama teman teman untuk mengunjungi wisata yang viral di sosial media.
"Unik yah karena kita bisa makan di sungai, bener bener kakinya nyemplung di air. Ada set meja kursi di tata di tengah sungai itu menarik sekali," ungkapnya kepada Suara.com, Minggu (13/6/2021)
Baca Juga:Kisah Bahagia Pasutri Banjarnegara Nikah Disaksikan Menteri Agama
Tidak hanya itu, di tempat wisata ini, pengunjung juga dimanjakan dengan berbagai spot selfie. "Saya tahu dari instagram, trus kesini. Banyak spot selfie nya, saya juga dari tadi kebanyakan fotonya malah, haha," kata Ely sambil tertawa dengan teman rombongannya.
Pengelola Wisata Tikako, Slamet Raharjo mengatakan pihaknya mengembangkan wisata kuliner yang unik dan lain daripada yang lain. "Bosan dengan pantai, gunung, saya tertarik dengan sungai, jadi saya bikin disini,"kata Slamet.
Mengingat lokasi wisata berada di sungai, pihak pengelola sudah melakukan observasi agar aman untuk dikunjungi.
"Sebelum membangun wisata ini, tentu kami sudah mempelajari debit air yang masuk ke sungai. Karena di sungai ini tidak ada tadah hujan dan juga merupakan hulu atau mata air, jadi air yang masuk tidak terlalu besar bahkan saat hujan. Jadi aman dan saya berani pasang meja kursi di sungai,"jelas Slamet saat ditemui di lokasi wisata Tikako.
Pengelola ingin wisata Tikako tidak hanya bagus dipandang namun juga nyaman dan aman untuk dikunjungi. Slamet mengungkapkan, sebelum disulap menjadi tempat wisata hits seperti saat ini, aliran air sungai ini sempat menjadi tempat membuang sampah oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"Nah terus dibangun jadi taman PKK, tapi masih belum optimal kemudian dibangun wisata ini pada akhir tahun lalu,"kata Slamet yang merangkap sebagai kepala Desa Kalilunjar ini.
Nama Tikako yang terdengar seperti aksen jepang ini tidak lain diambil dari nama lokasi wisata ini yaitu Tikungan Kali Komprat. "Wisata ini berada di tikungan kali komprat, dan nama sungainya ini Kali Komprat. Jadi saya kasih nama Tikako,"katanya.
Pecel Menu Andalan
Selain spot selfie dan tempat makan di sungai, di Tikako juga tersedia gazebo yang berbentuk segitiga. Gazebo tersebut dibangun semi permanen dengan alas keramik dan dapat menampung 5 orang dewasa.
"Fasilitas sementara ini ada spot selfie di sepanjang aliran sngai, gazebo untuk fasilitas makan dan sekarang kami sedang membat hall untuk kapasitas 100 orang," imbuhnya.
Sementara untuk menu andalan wisata ini adalah vegetables salad javanese atau orang jawa menyebutnya pecel. "Menu menyesuaikan tema wisata yaitu java n culinary, seperti pecel dan mendoan, itu yang paling laris,"katanya.
Tak heran jika ribuan wisatawan dari Kabupaten tetangga rela datang untuk menikmati wisata kuliner unik ini. "Biasanya sehari bisa sampai ribuan dari pagi sampai malem, tapi karena sekarang hujan tidak menentu pengunjung yang datang sekitar 400-an saja kala hari biasa. Rata rata pengunjung dari Purbalingga, Purwokerto, dan Wonosobo,"pungkasnya.
Untuk wisatawan yang ingin berkunjung ke Tikako diimbau tetap hati hati. Karena lokasi wisata berada di alam dan tidak membuang sampah sembarangan agar lingkungan tetap terjaga kelestariannya.
Kontributor : Citra Ningsih